Find Us On Social Media :
Kadisdik Banjarmasin, Nuryadi (dok) (Smart FM Banjarmasin / Juma)

Iuran ‘Wajib’ Perpisahan Bikin Resah, Kadisdik Banjarmasin Ancam Mutasi!

Juma Muhammad - Senin, 22 April 2024 | 15:55 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Iuran yang seakan-akan bersifat wajib oleh sejumlah sekolah untuk menggelar acara perpisahan semakin membuat resah para orangtua.

Padahal dalam Surat Edaran (SE) bernomor: 400.3.5.1/2630-Sekr/Dispendik/2024 ini, pada dasarnya meminta untuk kegiatan perpisahan di sekolah dapat dilakukan dengan sederhana. 

Tidak memperkenankan acara perpisahan diadakan di hotel, rumah makan, gedung pertemuan dan sejenisnya. Cukup dilaksanakan pada lingkungan sekolah.

Salah seorang wali murid di salah satu sekolah di Banjarmasin mengaku, sangat terbebani dengan iuran yang ditetapkan untuk acara perpisahan.

Baca Juga: Awas! Perpisahan Siswa jangan Bermewah-Mewah, Disdik Ingatkan Ini

“Awalnya mau digelar di hotel. Lalu dibatalkan karena ada larangan dari Dinas Pendidikan. Tapi ternyata diganti acara lain jalan-jalan bersama keluarga,” ujar perempuan yang enggan disebutkan identitasnya itu.

Semakin membuatnya kesal adalah, perubahan itu dilandasi kesepakatan oleh orangtua murid saat rapat.

“Memang ada pemberitahuan akan ada rapat. Tapi tidak semua bisa hadir karena ada orangtua yang bekerja. Seharusnya sebelum diputuskan ada informasi dulu,” sambungnya.

Apalagi menurutnya, iuran yang dikenakan terbilang mahal dan seperti terikat untuk mengikuti aturan. Walaupun tidak bisa ikut, tetap harus bayar, mengikuti hasil rapat.

“Rp500 ribu bagi siswa akhir yang mengikuti acara perpisahan. Lalu siswa yang tidak mengikuti perpisahan juga diminta untuk memberikan sumbangan sebesar Rp300 ribu per orang,” jelasnya.