Bagikan :
Sonora.ID - Kehidupan manusia adalah sebuah aktivitas yang terus mengalami perubahan dalam segala aspek di dalamnya. Salah satu perubahan yang terjadi belakangan ini adalah dalam memasuki era disrupsi.
Era disrupsi merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat, ketika aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, kemudian bergeser ke dunia maya. Hal ini pastinya dilatarbelakangi oleh aktivitas digital yang berkembang pesat.
Daniel Filli sebagai Digipreneur Pembelajaran Digital berbasis kompetensi menyatakan, tidak mungkin ada seorang pun yang tidak mengalami pergeseran dan perubahan di era ini.
“Enggak mungkin tidak dialami, karena disrupsi kan perubahan mendasar yang sangat fundamental, semuanya pasti berubah,” tambah Daniel.
Baca Juga: Di Balik Kemajuan Teknologi, Ada Ribuan Karyawan Jadi Korban PHK
Pihaknya juga menyatakan bahwa sebenarnya perubahan itu sudah terjadi jauh sebelum dunia digital berkembang pesat seperti sekarang ini.
Revolusi industri yang pertama terjadi pada tahun 1784 muncul mesin uap, lalu masuk ke 1870 dunia masuk pada industri revolusi yang kedua yaitu muncul radio dan televisi.
Dari kedua revolusi ini saja, pasti seluruh masyarakat dunia merasakan perubahan. Misalnya dengan adanya kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan informasi.
Perubahan tersebut terus terjadi hingga revolusi industri 3.0, 4.0, dan seterusnya. Namun, era disrupsi ini baru disebut-sebut belakangan ini padahal perubahan sudah terjadi jauh sebelum dunia digital berkembang pesat.
Baca Juga: Tertarik dengan Program Bayi Tabung? Ini Kisaran Biaya Teknologi Morula IVF Indonesia
“Kenapa dari dulu kita tidak menyebutnya sebagai disruption? Karena sampai pada industry revolution 3.0 itu semua membantu kita. Tapi ketika kita masuk ke revolusi yang sekarang, ini menggantikan yang lama ke yang baru sampai menyentuh sistemnya, dan bahkan orangnya,” jelas Daniel.
Bagaimana penjelasan perubahan yang menyentuh manusia?
Maksudnya adalah perubahan industri ini tidak hanya mempermudah aktivitas manusia dengan lebih efektif. Namun, perubahan ini menggeser manusia untuk mau tidak mau mengubah aktivitasnya.
Baca Juga: Berbagai Mitos Seputar Penyakit Stroke, Apa saja ya Yuk Intip!
Daniel memberikan contoh, dulu ketika seseorang lapar yang dilakukan adalah masak dengan bahan masakan yang ada, atau keluar membeli makanan terdekat.
Sedangkan akibat revolusi ini, ketika seseorang lapar yang pertama kali dilakukan adalah membuka gawainya untuk memesan makanan dengan aplikasi tertentu.
Perubahan sebesar ini belum pernah terjadi pada revolusi industri sebelumnya, maka wajar masyarakat baru mengalami era disrupsi belakangan ini.
“Arti kata disrupsi itu sendiri adalah sebuah fenomena yang manusia yang melakukan, manusia yang harusnya menggeser. Namun, sampai ke sini manusianya justru yang tergeserkan. Bahkan ada yang sampai menggeser karakter,” tambah Daniel.
Baca Juga: Ini Fakta Tentang Tisu Magic yang Sebabkan PSK Dibunuh Teman Kencannya
