Setelah Dicap sebagai Sejarah Buruk Indonesia, Jokowi Disebut sebagai ‘Raja Tega’

20 Januari 2020 07:15 WIB
Jokowi Raja Tega
Jokowi Raja Tega ( Twitter)

Sonora.ID - Kemarin, Sabtu, 19 Januari 2020, tagar ‘Jokowi sejarah buruk Indonesia’ menjadi salah satu trending topic di media sosial Twitter Indonesia.

Tak puas dengan tagar tersebut, pagi ini, 20 Januari 2020, Jokowi kembali duduk di salah satu tagar trending di Twitter dengan sebutan sebagai ‘Raja Tega’.

‘Jokowi raja tega’ ini merupakan kumpulan cuitan masyarakat yang menganggap bahwa kebijakan Jokowi di awal tahun 2020 ini menyebabkan  banyak pihak merasa dirugikan.

Hingga saat ini tagar tersebut sudah di-tweet sebanyak lebih dari 12 ribu tulisan yang didominasi dengan kritikan tajam kepada pemerintahan periode kedua Jokowi ini.

Baca Juga: Dianggap Ingkar Janji, Trending ‘Jokowi Sejarah Buruk Indonesia’

Salah satu faktor utamanya adalah terkait kebijakan Jokowi yang mengurangi subsidi gas LPG 3 kilogram, serta menaikan harga gas tersebut menjadi Rp 35.000.

Di samping itu, harga tarif listrik pun dikabarkan akan naik pada bulan Maret mendatang, ditambah beberapa fasilitas warga yang juga akan mengalami peningkatan tarif, seperti BPJS.

Di sisi lain, masih banyak pihak-pihak yang nasibnya sangat bergantung dengan bantuan pemerintah dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah.

Menanggapi hal tersebut masyarakat yang bisa bersuara pun menyampaikan keresahan mereka melalui tagar ‘Jokowi Raja Tega’ tersebut.

Baca Juga: Jokowi Sebut Tak Akan Berhutang Dalam Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan

Salah satu akun Twitter yang menjabarkan keresahan masyarakat dan membandingkannya dengan prestasi yang dibuat oleh Jokowi, @PartaiSocmed, pun menyatakan bahwa hal ini adalah beban rakyat di era rezim tanpa beban.

Pihaknya mengakui bahwa Jokowi tengah mengejar pembangunan infrastruktur yang menyebabkan fokus anggaran negara beralih ke hal tersebut.

“Tapi apalah artinya bandara-bandara megah itu jika didirikan atas derita rakyat,” tulisnya pada akun Twitternya yang langsung mendapatkan tanggapan dari masyarakat yang merasakan hal yang sama.

Baca Juga: Haji Lulung Ditegur setelah Bandingkan Jumlah Korban Banjir di Era Jokowi, Ahok, dan Anies

Mirisnya, ada juga berita yang beredar bahwa di tengah banyaknya harga yang baik, dana untuk partai politik yang sudah naik 10 kali lipat pun masih diminta untuk ditambah oleh pemerintah.

Hal tersebut menambah kegelisahan rakyat dan menganggap kebijakan yang dibuat pemerintah merugikan masyarakat kecil.

Baca Juga: Skandal Jiwasraya Disangkutpautkan ke Istana, Jokowi Tidak Terima

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm