Sonora.ID - Pemerintah China melalui Kedutaan Besar di Denmark menuntut permintaan maaf setelah lima bintang di benderanya diubah menjadi partikel virus corona.
Grafik perubahan itu dilakukan oleh salah satu media di Denmark, Jyllands-Posten terkait pemberitaan virus corona yang sedang merebak.
Melansir CNN, China menilai hal itu adalah penghinaan dan menyakiti perasaan warga Tiongkok.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Inilah Cara Memakai Masker yang Benar
Tanpa simpati dan empati, ia telah melintasi garis bawah masyarakat beradab dan batas etika kebebasan berbicara dan menyinggung hati nurani manusia," kata pernyataan resmi Kedubes China.
China mengaku sangat geram dengan menuntut media tersebut untuk meminta maaf secara terbuka kepada warga China.
"Kami mengungkapkan kemarahan kami yang sangat mesah, dan menuntut agar Jyllands-posten dan Niels Bo Bojesen mencela diri mereka sendiri atas kesalahan mereka dan secara terbuka meminta maaf kepada orang-orang China," demikian bunyi pernyataan yang dirilis pada Selasa (28/1).
Sebelumnya, Jyllands-Posten yang merupakan surat kabar terbesar di Denmark itu juga pernah membuat kotroversi pada 2005 setelah memuat 12 karikatur Nabi Muhammad SAW.
Ketika itu Jyllands-Posten mengatakan penerbitan kartun itu dimaksudkan untuk menunjukkan kebebasan berbicara. Namun kartun itu dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap Islam sekaligus menunjukkan gejala islamofobia di Denmark.
Baca Juga: Kelelawar Sebabkan Penyebaran Virus Corona, Menkes Terawan: Hoaks!
Hal itu juga memicu protes berdarah di berbagai negara hingga menewaskan sedikitnya 50 orang.
Hingga kini korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 131 orang.