4 Fakta di Balik Viralnya Bakso Kaki Tikus, Dari Omset Menurun Hingga Tidak Terbukti Mengunakan Daging Tikus

2 Februari 2020 16:00 WIB
Illustrasi 4 Fakta di Balik Viralnya Bakso Kaki Tikus, Dari Omset Menurun Hingga Tidak Terbukti Mengunakan Daging Tikus
Illustrasi 4 Fakta di Balik Viralnya Bakso Kaki Tikus, Dari Omset Menurun Hingga Tidak Terbukti Mengunakan Daging Tikus ( freepict.com)

Sonora.ID - Belakangan ini viral sebuah video yang diduga mengunakan kaki tikus.

Video ini pertama kali viral saat seorang konsumen bernama Ajeng membeli sebuah bakso.

Ajeng membeli bakso yang dijual oleh seorang pedagang yang bernama Sugeng di Pilangkenceng, Madiun. 

Baca Juga: Bukan Corona, Kali Ini China Melaporkan Wabah Flu Burung H5N1 di Hunan

Video yang memperlihatkan potongan-potongan bagian diduga kaki tikus tersebut kemudian viral. Polres Madiun bergerak cepat menyelidiki kasus itu.

Setelah penyelidikan dilakukan oleh Polres Madiun, ternyata fakta-fakta mencengangkan teruak.

Berikut adalah empat fakta mengenai Bakso yang dijual oleh Sugeng di Pilangkenceng, Madiun berdasarkan penyelidikan Polres Madiun.

Baca Juga: Wabup dan Warga Natuna Tolak 245 WNI Yang Akan Dikarantina di Natuna

1. Sampel Diteliti

Satreskrim Polres Madiun kemudian melakukan uji laboratorium dengan mengambil sampel pentol bakso.

Tak hanya satu pedagang saja, polisi mengambil sampel pentol bakso sisa yang dimakan konsumen hingga penyuplai pentol bakso.

Baca Juga: Wabup dan Warga Natuna Tolak 245 WNI Yang Akan Dikarantina di Natuna

Sampel tersebut dibawa ke laboratorium Balai Veteriner di Boyolali, Jawa Tengah untuk diteliti.

Setelah hasil penelitian laboratorium keluar, polisi mengumumkannya di hadapan awak media, penjual bakso serta pengunggah video.

2. Tidak Mengandung Tikus

Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono memastikan, pentol bakso tidak mengandung potongan kaki tikus.

Hal itu didasarkan pada hasil penelitian laboratorium.

"Potongan itu bukan kaki tikus, melainkan bagian dari organ dalam mulut sapi," ungkap Ruruh, seperti dilansir dari Antara dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Baca Juga: 3 Pesawat Hercules Angkut 245 WNI Dari Wuhan Ke Natuna Untuk Dikarantina

Kapolres menjelaskan, potongan diduga kaki tikus yang terdapat pada sampel bakso tidak berkuku.

Sedangkan pada struktur kaki tikus yang asli terdapat kuku. Pada potongan diduga kaki tikus itu juga tidak terdapat telapak kaki dan tulang.

Padahal struktur kaki tikus yang asli memiliki telapak kaki dan tulang.

Baca Juga: Mulai Surut, Pengendara Sekitar Istana Tetap Diminta Berhati-hati

3. Omset Terjun Payung

Sugeng mengaku usahanya hampir bangkrut usai diterpa isu bakso mengandung kaki tikus yang rupanya tak terbukti.

Ia menuturkan, biasanya dalam satu hari bisa mnegantongi omzet hingga Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.

"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000 hingga Rp 70.000 (sehari),"ungkap Sugeng.

Baca Juga: Hujan Deras Sebabkan Genangan Air di Surabaya, Risma & Kapolrestabes Bergerak Cepat

4. Pengunggah Minta Maaf

Pengunggah video telah meminta maaf pada Sugeng. Ajeng selaku pengunggah tidak menyangka bahwa tindakannya dapat merugikan orang lain.

Sugeng berharap melalui kejadian tersebut, dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua orang agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, Tak Perlu Stres, Masalah 3 Shio Ini Akan Selesai!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm