Suku Terakhir Di Dunia yang Masih Lestarikan Kanibalisme Ada di Papua

16 Februari 2020 16:25 WIB
Suku Korowai adalah suku yang masih melestarikan kanibalisme
Suku Korowai adalah suku yang masih melestarikan kanibalisme ( Intisari)

Sonora.ID - Papua merupakan salah satu wilayah Indonesia yang memiliki ragam bahasa dan berbagai suku.

Bahkan setiap suku yang ada di Papua memiliki keunikan dan kebudayaan yang sangat menakjubkan.

Salah satu suku yang paling menarik adalah suku Korowai.

Suku yang tinggal di Papua Barat ini telah tinggal 10.000 tahun lamanya.

Melansir dai thesun.co.uk, salah satu fotografer handal asal Italia, Gianluca Chiodini mengaku telah menembus hutan liar yang ada di Papua dan bertemu dengan suku misterius ini.

Baca Juga: Jangan Bikin Mereka Marah! 3 Suku Indonesia Ini Terkenal dengan Ilmu Hitamnya

"Aku benar-benar ingin mengunjungi salah satu suku bangsa asli dan paling terisolasi di dunia,” ucapnya.

Dirinya menyebut jika suku tersebut merupakan suku Korowai yang hidup di jantung hutan hujan Papua.

"Suku Korowai hidup di jantung hutan hujan Papua, mereka belum terekspos kepada media, sehingga tradisi berumur ribuan tahun mereka masih terjaga." tambahnya.

Atas kesempatan yang langka itu, ia berhasil mendokumentasikan foto-foto Suku Korowai saat berkunjung ke sana.

Baca Juga: Terkenal Membenci Pria, Ini Cara Unik Wanita Suku Amazon untuk Dapatkan Keturunan

Suku Korowai

Chiodini mengatakan jika Suku Korowai memiliki tradisi yang sangat primitif.

Mulai berpesata dengan serangga hidup, memperbaiki rumah mereka dengan tangkai-tangkai panjang, dan memanah hewan untuk dimakan pada malam hari.

Bahkan, saking terisolasinya mereka, Suku Korowai tidak memiliki akses terhadap pengobatan modern sehingga mereka menyembuhkan diri dengan tanaman-tanaman dan ilmu sihir.

Umumnya, harapan hidup Suku Korowai hanya di bawah umur 50 tahun saja.

Karena keterbatasan ilmu, Suku Korowai percaya jika kematian berhubungan dengan setan ‘Khakhua’ yang mengambil nyawa manusia.

Baca Juga: Bisa Goreng Telur, Lantai Rumah di Sawah Besar Capai 48 Derajat Celcius

Berdasarkan kepercayaan mereka, setan ‘Khakhua’ menyamarkan diri sebagai teman atau anggota keluarga untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari Suku Korowai.

Setelah lengah, setan ‘Khakhua’ dapat membunuh mereka.

Dari kepercayaan itulah, mereka merasa perlu melindungi anggota suku dari siapapun yang mereka anggap sebagai ‘Khakhua’.

Dalam melindungi dirinya, mereka biasa melakukan ritual kanibalisme kepada siapaun yang mereka anggap sebagai ‘Khakhua’.

Baca Juga: Seram, Pria Ini Berani Beli Rumah Angker 3 Lantai yang Pernah Terjadi Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga

Suku Korowai

Setelah menangkapnya, Suku Korowai akan membunuh korban ‘Khakhua’ dan memakan dagingnya.

"Beberapa sumber mengatakan jika Korowai masih mempraktikkan kanibalisme sampai hari ini. Antropologi lain mengatakan jika praktik tersebut sudah berhenti, tetapi hanya di abad ini saja,” ucap Chiodini.

Chiodini juga mengaku tak takut terhadap kanibalisme ini.

Baca Juga: Aneh Bin Ajaib, Pohon di Jember Mengeluarkan Suara Rintihan Menangis

"Namun pemanduku memperhitungkan jika masih ada orang-orang di hutan pedalaman Papua yang belum dihubungi, sehingga kanibalisme masih dilakukan." tandasnya.

Suku Korowai memiliki rumah yang sangat unik, mereka membuat rumah pohon yang tersusun dari tangkai-tangkai pohon dari yang mereka temukan di hutan.

Rumah tersebut diciptakan untuk melindungi diri dari roh jahat yang bersembunyi di bawah kanopi hutan.

Saat ini populasinya telah mencapai angka 3.000, dan sebagian besar dari mereka tak mengetahui jika ada dunia di luar tempat tinggal mereka.

 Baca Juga: Punya Peraturan Aneh, Kota Ini Larang Penduduknya Makamkan Orang Meninggal, Kenapa?

Suku Korowai

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm