Tegas Menyikapi Virus Corona, Malaysia 'Lockdown' Mulai Hari Ini

17 Maret 2020 09:50 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin (kiri), berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Economic Action Council (EAC), di Kantor Perdana Menteri, Putrajaya, Malaysia, Senin (16/3/2020).
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin (kiri), berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Economic Action Council (EAC), di Kantor Perdana Menteri, Putrajaya, Malaysia, Senin (16/3/2020). ( (FAZRY ISMAIL/EPA-EFE))

Sonora.ID - Malaysia akan melakukan lockdown secara nasional sejak hari ini, 18 hingga 31 Maret mendatang untuk mencegah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 di negara itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin pada Senin kemarin waktu setempat.

Dikutip dari laman Today Online, Selasa (17/3/2020), ia mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan pembatasan gerakan di bawah Undang-undang (UU) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988 dan UU Kepolisian 1967.

Baca Juga: Pulang dari Malaysia dan Bali, 4 Warga Banten Positif Terinfeksi Corona

"Prioritas pemerintah saat ini adalah untuk menghindari penyebaran infeksi baru, yang akan berdampak kepada lebih banyak orang," kata Muhyiddin, dalam siaran langsung yang disiarkan oleh beberapa stasiun TV nasional Malaysia.

Pemberlakuan ini diterapkan terhitung mulai Kamis besok, hingga akhir Maret 2020.

"Karena itu, tindakan drastis ini perlu diambil, pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan pembatasan gerakan mulai 18 Maret hingga 31 Maret," jelas Muhyiddin.

Baca Juga: Pulang dari Malaysia, Karyawan BUMN Meninggal Suspect Corona

Ia kemudian menjelaskan, pemberlakuan ini berarti mewajibkan ditutupnya semua lokasi usaha, kecuali outlet seperti supermarket maupun toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.

Semua kantor pemerintahan dan swasta juga akan ditutup selama lockdown ini.

Kecuali untuk layanan penting seperti utilitas, telekomunikasi, transportasi, perbankan, kesehatan, apotek, pelabuhan, bandara, serta layanan kebersihan dan persediaan makanan.

Semua warga Malaysia dilarang bepergian ke luar negeri, dan tidak ada satupun turis atau orang asing yang diizinkan masuk ke negara itu.

"Warga Malaysia yang telah kembali dari luar negeri harus melakukan karantina sendiri selama 14 hari," papar Muhyiddin.

Muhyiddin kemudian menyebutkan sejumlah lokasi pendidikan seperti pusat pengasuhan anak, sekolah negeri dan swasta, sekolah asrama, sekolah internasional, pusat tahfiz, lembaga sekolah menengah, hingga universitas juga akan ditutup sementara.

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad Mengundurkan Diri

"Semua lembaga pendidikan tinggi swasta dan publik, serta pusat pelatihan kejuruan akan ditutup secara nasional," tegas Muhyiddin.

Ia mengakui bahwa pemerintah Malaysia menyadari dampak buruk dari penerapan sistem lockdown ini.

Namun ia menekankan, langkah ini harus diambil untuk menekan penyebaran corona yang bisa mengakibatkan kematian pada warganya itu.

Baca Juga: Menhan Malaysia Sebut Pesawat Buatan Indonesia Lamban, Yenny Wahid Beri Jawaban Menohok

"Kami telah melihat betapa drastis lonjakan kasus ini di banyak negara dan kami tidak ingin hal yang sama terjadi di sini. Dengan demikian, mengendalikan gerakan warga adalah satu-satunya cara untuk menghindari penyebaran infeksi virus ini," tutur Muhyiddin.

Ia meyakini lockdown bisa menjadi salah satu cara terbaik dalam menekan angka penyebaran virus yang diduga muncul kali pertama di Wuhan, provinsi Hubei, China ini.

"Kami imbau agar warga jangan khawatir dan tidak panik, selalu dalam kondisi tenang, karena saya percaya langkah ini dapat menekan penyebaran infeksi. Saya minta semua orang ikuti instruksi dari saya ini," pungkas Muhyiddin.

Pemerintah Malaysia memastikan bahwa akan ada stok persediaan makanan, kebutuhan sehari-hari serta produk kesehatan yang cukup selama masa lockdown.

Termasuk alat pelindung kesehatan seperti masker wajah.

Baca Juga: Risma Memberlakukan Social Distancing di Surabaya Pada Saat Rapat

Pengganti mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad ini juga akan terus memimpin pertemuan khusus Dewan Keamanan Nasional setiap harinya untuk memantau dan mengawasi perkembangan situasi terkait wabah corona.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Malaysia pada Senin kemarin mengkonfirmasi temuan 125 kasus positif corona baru, 95 diantaranya berkaitan dengan satu kelompok.

Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Adham Baba mengatakan 95 kasus itu dikonfirmasi terkait dengan pertemuan keagamaan di Masjid Jamek Sri Petaling Kuala Lumpur yang berlangsung sejak 27 Februari hingga 1 Maret 2020.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam Dikritik Banyak Pihak, Anies Keluarkan Kebijakan Ini

Angka ini menambah jumlah total kasus positif corona di Malaysia menjadi 553, dengan 42 diantaranya telah dinyatakan pulih dari virus dan selesai dikarantina.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm