Kembalinya Tren Minum Jamu, Ternyata Ini Filosofi di Baliknya

20 Maret 2020 10:50 WIB
Tren Minum Jamu
Tren Minum Jamu ( Grid.id)

Sonora.ID - Masyarakat Indonesia saat ini sedang berlomba-lomba untuk meningkat daya tahan tubuh atau imunitas dirinya dalam menghadapi gencarnya penularan virus corona.

Mulai dari lebih rajin mencuci tangan, menggunakan masker di ruang publik, hingga mulai kembali membiasakan diri untuk meminum jamu.

Pasalnya, tren minum jamu tersebut kembali digaungkan oleh Presiden Joko Widodo, karena dianggap bisa meningkatkan imun sehingga mampu berperang dengan virus corona.

Baca Juga: Sudah Sembuh, Presiden Jokowi Berikan Jamu kepada Mantan Pasien Corona

Mereka yang rajin minum jamu dengan racikan atau resep tertentu pun dinilai akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, sehingga tidak rentan terhadap penyakit.

Melihat fenomena kembali minum jamu tersebut, Pendiri sekaligus CEO PT Suwe Ora Jamu Amerta, Nova Dewi Setiabudi pun angkat bicara.

Pihaknya menyatakan bahwa sebagai seorang CEO dari perusahaan jamu, jamu yang saat ini beredar di kota-kota besar sebenarnya rasanya sudah disesuaikan dengan lidah masyarakat kota.

Dengan penyesuaian tersebut, rasa jamu pun menjadi lebih mudah diterima oleh masyarakat, bahkan milenial sekali pun.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Jokowi Minum Jamu Hingga Tiga Kali Sehari

Di sisi lain, menurut Nova, semua orang harus memahami bahwa konsumi jamu bukan hanya semata-mata untuk mendapatkan daya tahun tubuh atau imunitas yang baik, yang juga bisa didapatkan dari cara lain.

Namun, pihaknya kembali mengingatkan bahwa memang ada filosofi lain di balik jamu yang menjadi salah satu pengobatan herbal ini.

“Harus tahu lagi bagaimana jamu itu filosofinya, ceritanya, dan manfaatnya itu bukan hanya dilihat dari satu sisi. Terbuka lagi bahwa ini adalah nilai-nilai tradisi yang sangat luar biasa,” jelas Nova.

Baca Juga: Setelah Berkunjung ke Turki, Wali Kota Bogor Positif Terinfeksi Virus Corona Covid-19

Menurutnya, jamu ini bukan hanya sebagai pengobatan tetapi juga sebagai cara untuk mempertahankan tradisi Indonesia.

Terlebih, Indonesia adalah negara penghasil rempah yang sangat kaya dan dengan kondisi yang sangat baik.

“Kembali bahwa this is our treasure yang seharusnya kita sama-sama bisa kenal lagi. Itu yang bisa jadi kunci utamanya,” tambah Nova.

Nova pun dengan bangga menekankan bahwa jamu ini adalah tradisi, warisan budaya, dan kearifan lokal yang bisa disandingkan dengan obat medis.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona 19 Maret 2020: 308 Kasus, 15 Orang Sembuh

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm