Pemkot Surabaya Kembali Sebar 17.890 Masker ke Pasar Tradisional

22 April 2020 09:55 WIB
Petugas pemkot Surabaya membagi masker dan hand sanitizer di berbagai lokasi pasar tradisional.
Petugas pemkot Surabaya membagi masker dan hand sanitizer di berbagai lokasi pasar tradisional. ( Sonora.ID/Budi Santoso)

Surabaya, Sonora.ID - Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, Pemkot Surabaya kembali menyebarkan masker dan hand sanitizer ke pasar-pasar.

Pembagian lanjutan ini disebarkan ke Kecamatan Kenjeran dan Kecamatan Bulak. Petugas mendatangi pasar-pasar untuk membagikan satu paket goodie bag berisi dua masker dan satu botol hand sanitizer, serta ditambah masker kain dan hand sanitizer botol kecil.

Hingga saat ini, sudah sebanyak 17.890 masker dan 10.151 hand sanitizer yang disebar ke pasar-pasar di Kota Surabaya.

“Nah, hari ini di dua kecamatan kami membagikan di Pasar Krempyeng Dukuh Bulak Banteng sebanyak 40 paket ditambah pula dengan pembagian 50 masker. Sedangkan di Pasar Podomoro kami membagikan 50 paket ditambah 50 masker, dan di Pasar Rahardjo membagikan 20 paket ditambah 50 masker,” kata Agus Hebi, Selasa (21/4/2020).

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Surabaya, Khofifah Akan Koordinasi Ulang Physical Distancing

Menurutnya, pembagian masker dan hand sanitizer ke pasar-pasar itu sudah lama dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Bahkan, hingga saat ini pemkot sudah membagikan goodie bag (berisi 2 masker dan 1 botol hand sanitizer) sebanyak 3.382 buah, dan hand sanitizer sebanyak 10.151 buah, serta masker sebanyak 17.890 buah.

“Jadi, jumlahnya sudah ribuan yang kami sebarkan ke pasar-pasar itu,” katanya.

Agus Hebi memastikan bahwa pembagian hand sanitizer dan masker itu akan terus dilakukan ke pasar-pasar yang ada di Kota Surabaya, yaitu 81 pasar milik BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan 69 pasar tradisional yang dikelola LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan).

Menurutnya, salah satu alasan untuk terus menyebarkan masker dan hand sanitizer ke pasar karena pasar itu sangat memungkinkan untuk menjadi cluster baru penyebaran Covid-19. Sebab, di pasar itu agak sulit menerapkan physical distancing, di samping itu peredaran uang kertas dan koin juga menjadi salah satu faktor penyebar virus baru ini.

Baca Juga: Ajukan Surabaya Raya Berlakukan PSBB, Gubernur Khofifah Kirim Surat ke Menteri Kesehatan

“Selain itu, kebiasaan cuci tangan seakan belum menjadi bagian rutinitas atau kewajiban perorangan, dan para pedagang, kuli panggul, karyawan toko, tukang becak, dan semua komponen di pasar belum terbiasa menggunakan masker, makanya wajib ada pemaksaan penggunaan masker. Kalau semua itu dilakukan dengan disiplin dan rutin, saya yakin pasar-pasar di Kota Surabaya akan aman. Intinya disiplin,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia berharap kepada para pedagang dan semua komponen yang ada di pasar agar ikut berpartisipasi dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Sebab, untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini harus dilakukan secara bersama-sama.

“Makanya kita beri stimulus bagikan masker gratis, supaya para pedagang itu juga ikut berpartisipasi,” pungkasnya.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm