Bagikan :
Medan, Sonora.ID - Rencana proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo) tetap berjalan meski pandemi Covid-19 masih mewabah.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra utara Abdul Haris Lubis mengatakan, ada keterlambatan proses dalam pengerjaan proyek ini, namun akan tetap dilanjutkan.
Dirinya menyebutkan jika saat ini sudah masuk dalam tahap dokumen perencanaan.
“Tahun ini, program kita lakukan, siapkan dokumen perencanaan LRT Mebidangro, penyiapan sudah di programkan bekerjasama dengan Korea, karena ada Corona penyiapan berlangsung, tetapi rapatnya melalui video conference. Kalau ada keterlambatan ya kami akui ada, tetapi tetap berjalan,” jelasnya.
Pembangunan LRT sepanjang 41 kilometer yang terdiri 5 koridor, diperkirakan menelan investasi hingga Rp21 triliun.
Baca Juga: IPO, Perusahaan Furnitur Asal Medan Ini Tawarkan 375 Juta Saham
Proyek ini akan dibiayai oleh pemerintah pusat dengan bantuan Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Kota Medan, serta bekerjasama dengan perusahaan dari Korea Selatan.
“Apakah ada potensi ditunda karena relokasi anggaran, saya tekankan, anggara untuk pembangunan LRT belum di realokasikan, sekarang kami siapkan dokumen perencanannya dahulu,” tandasnya.
Pembangunan LRT Mebidangro merupakan proyek strategis Sumatra Utara dan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Moda transportasi ini nantinya juga akan terhubung dengan rencana proyek Bus Rapid Transit (BRT) Medan.
Diharapkan, segala persiapan seperti kajian studi kelayakan, Detail Enginering Design (DED), hingga indentifikasi trase guna kebutuhan pembebasan lahan ditargetkan selesai pada 2020, agar dapat melakukan konstruksi di 2021.
Baca Juga: Penerimaan BLT Kabupaten Diharapkan Tepat Sasaran, 10.430 KK Sudah Terdata
