Saham Bluechip Anjlok, Investor dan Perbankan Diterpa Kekhawatiran

19 Mei 2020 20:30 WIB
Illustrasi Indeks Saham Anjlok
Illustrasi Indeks Saham Anjlok ( freepict.com)

Palembang, Sonora.ID - Sektor perbankan merupakan salah satu motor penggerak Bursa Efek Indonesia dimana beberapa saham disektor perbankan mempunyai kapabilitas yang besar.

Adanya penurunan harga saham-saham sektor perbankan yang di akibatkan oleh pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kinerja bursa secara keseluruhan beberapa bulan terakhir ini.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Palembang, Hari Mulyono menilai anjloknya saham perbankan saat ini salah satunya disebabkan oleh sentimen negatif dari penanganan pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir.

Baca Juga: Covid-19 Serang Ekonomi Nasional, Investor Saham di Kalsel Justru Tumbuh Positif

“Kondisi penurunan saham perbankan ini dikarenakan kondisi perekonomian di Indonesia yang mengalami perlambatan akibat wabah virus corona, serta belum jelas kapan pandemi ini berakhir sehingga kekhawatiran menerpa sektor perbankan karena ditakutkan kredit macet,” katanya saat dihubungi Tim Smart Fm Palembang, Senin (18/05) kemarin.

Dalam beberapa bulan terakhir kondisi saham-saham Blue chip perbankan seperti BBRI, BMRI dan BBCA yang memiliki kapabilitas besar mengalami penurunan tajam.

Baca Juga: IPO, Perusahaan Furnitur Asal Medan Ini Tawarkan 375 Juta Saham

“Akibat penurunan tajam yang dialami saham-saham Bluechip ini, maka secara makro bursa juga mengalami penurunan yang tajam pula dan pada akhirnya membuat investor lokal saat ini diterpa kekhawatiran,” katanya.

Menurutnya, hal lain yang membuat penurunan tajam dari saham-saham sektor perbankan adalah kebijakan restrukturisasi kredit yang turut menjadi faktor kekhawatiran perbankan karena kesulitan debitur menunaikan kewajiban angsuran terhadap perbankan sehingga berpengaruh terhadap pendapatan dari perbankan itu sendiri.

Baca Juga: Saham Terjun Bebas, Berikut Cara Terhindar dari Investasi Bodong

“Akibat kesulitan debitur dalam menunaikan kewajiban angsuran terhadap perbankan tentunya ini akan berdampak kepada keuntungan bank sehingga terjadilah penurunan saham,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Hari, menjadi hal yang wajar apabila bank turut selektif dalam memberikan kreditnya kepada calon debitur supaya kedepan tidak menimbulkan efek kerugian terhadap bank tersebut.

“Secara keseluruhan, di satu sisi perbankan harus tepat dalam memberikan kredit kepada calon debitur dan di sisi lain para investor juga harus memperhatikan baik-baik bank seperti apa yang harus dipilih, karena pertimbangan investor saat ini kemungkinan memilih bank yang memiliki sumber pendapatan lain selain dari sisi kredit,” tutupnya.

Baca Juga: Kekhawatiran Terhadap Virus Corona Berdampak pada Penurunan IHSG

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm