Sopir sembako keluhkan aturan di perbatasan Kalteng, Ini tanggapan Gugus Tugas Kalsel

30 Mei 2020 07:30 WIB
Sopir sembako keluhkan aturan di perbatasan Kalteng, Ini tanggapan Gugus Tugas Kalsel
Sopir sembako keluhkan aturan di perbatasan Kalteng, Ini tanggapan Gugus Tugas Kalsel ( )

Sonora.ID - Sopir pengangkut sembako  dari wilayah Kalimantan Selatan yang ingin masuk wilayah Kalimantan Tengah, diketahui banyak yang mengeluh.

Menyusul kewajiban harus menunjukkan surat hasil pemeriksaan SWAB atau Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada petugas gugus tugas Covid-19 Kalteng  yang berjaga di wilayah perbatasan.

Menanggapi kesulitan sopir angkutan sembako itu, Wakil ketua harian Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan, pihaknya memerlukan aduan resmi dari para sopir untuk memutuskan tindakan yang akan diambil.

Baca Juga: Covid-19 Belum Mereda, Disdik Banjarmasin Perpanjang Masa Kegiatan Belajar Dari Rumah

Menurut Hanif, saat ini gugus tugas Covid-19 Provinsi Kalsel belum bisa melayani pemeriksaan SWAB, karena tidak diperuntukkan untuk umum atau keperluan bisnis.

Penyebabnya ada beberapa faktor, diantaranya keterbatasan alat dan biaya pemeriksaan yang mahal.

Di Kalimantan Selatan sendiri, kewenangan untuk melakukan swab saat ini hanya diberikan kepada Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kalsel.

Baca Juga: Berkunjung ke Wali Kota Surabaya, Mabes TNI Siap Bantu Pemkot Surabaya Tangani Covid-19

Sementara swasta belum ada yang ditunjuk sebagai badan atau penyelenggara yang berhak mengeluarkan analisa SWAB.

Meski begitu, pihaknya segera mengambil langkah dalam menyikapi keluhan para sopir, salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan gugus tugas percepatan penanganan CoVID-19 Kalteng.

Hanif menilai, ada over penanganan Covid-19 di Kalteng yang harus disikapi dengan bijaksana.

Baca Juga: Pedagang Jadi Korban Covid-19, Status Tidak Aman di Pasar Kebon Semai Masih Tanda Tanya

Menurutnya, persyaratan ketat bagi sopir pengangkut sembako yang mau memasuki Kalteng itu dapat merugikan Kalteng sendiri.

Mengingat saat ini, kebutuhan pangan terutama sembako mayoritas masih dipasok dari wilayah Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Kegiatan Berjamaah di Rumah Ibadah Belum Bisa Terlaksana dalam Waktu Dekat

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm