RS Labuang Baji Segera Jadi Rujukan Kardiovaskular di Indonesia Timur

19 Juni 2020 15:30 WIB
Direktur Utama RS Labuang Baji Makassar, Andi Mappatoba memperlihatkan alat kardiovaskular yang segera akan beroperasi.
Direktur Utama RS Labuang Baji Makassar, Andi Mappatoba memperlihatkan alat kardiovaskular yang segera akan beroperasi. ( SmartFM Makassar)

Makassar, Sonora.ID - Penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia.

Dilansir dari data World Heart Federation (WHF), penyakit jantung membunuh lebih dari 17 juta jiwa setiap tahunnya. Angkanya diperkirakan akan meningkat menjadi 23,3 juta jiwa di tahun 2030.

Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Sulawesi Selatan dan Bangka Belitung mewakili provinsi dengan jumlah risiko penyakit jantung tertinggi di Indonesia.

Hal tersebut ditandai oleh tingginya jumlah populasi perokok, jumlah pasien dengan tingkat kolesterol tinggi dan banyaknya kasus tekanan darah tinggi serta diabetes.

Baca Juga: Sering Tidur Setelah Sahur? Hati-hati, Picu Asam Lambung hingga Serangan Jantung

Melihat kondisi tersebut, RS Labuang Baji Makassar dalam waktu dekat akan meluncurkan layanan khusus kardiovaskular.

Tak tanggung-tanggung, Direktur Utama RS Labuang Baji, Andi Mappatoba menyebut, layanan kardiovaskular yang akan dihadirkan nantinya menjadi pusat rujukan di Indonesia Timur.

“Ini adalah satu-satunya rumah sakit milik pemerintah di Sulsel yang menjadi pusat rujukan kardiovaskular,” kata Mappatoba kepada smart fm, baru-baru ini.

Selama ini, kata Mappatoba, rumah sakit yang melayani kardiovaskular di Sulsel hanya di Pusat Layanan Jantung Terpadu RSUP Wahidin Sudiro Husodo Makassar.

Baca Juga: Serangan Jantung, Benarkah Kelelahan Pemicu Utama Meninggalnya Didi Kempot?

Menurut Mappatoba, dengan hadirnya layanan kardiovaskular di RS Labuang Baji, masyarakat dari berbagai daerah bisa ke Sulsel.

"Alat kateter jantung dan Angiografi atau Cath Lab tengah dalam progres pengembangan di Labuang Baji," terang Mappatoba.  

Cath lab merupakan suatu tindakan medis atau prosedur diagnostik invasif yang berfungsi untuk mendeteksi penyempitan atau sumbatan pembuluh darah dan jantung koroner.

Melalui prosedur ini,  dapat diketahui jenis tindakan yang sesuai bagi pasien.

Sehingga dokter dapat merekomendasikan tindak lanjut jenis pengobatan, tergantung dari hasil angiografi.

"Tindakan tersebut termasuk pemasangan ring jantung, intervensi dengan balon, atau tindakan operasi bypass. Itu semua bisa dilakukan nanti di sini," imbuhnya.

Baca Juga: Kembali Muncul Setelah Diduga Meninggal Dunia, Kim Jong Un Disebut Tak Pernah Operasi Jantung

Mappatoba melanjutkan, saat ini layanan kardiovaskular sudah bisa beroperasi karena peralatan dan dokter ahli telah siap.

Hanya saja, pihaknya menunggu waktu yang tepat untuk meresmikan layanan tersebut mengingat wabah Covid-19 masih belum terkendali.

Mappatoba menambahkan, dari segi komposisi, rumah sakit labuang baji telah memadai sebagai pusat rujukan kardiovaskular, dengan ketersediaan infrastruktur dan sumberdaya dokter spesialis jantung yang mumpuni. 

Tidak hanya pusat jantung, rumah sakit yang telah berusia 82 tahun ini juga didesain untuk menjadi rumah sakit rujukan penderita TBC serta perawatan khusus lansia atau geriatri.

 Baca Juga: Tayang Besok, Ini Sinopsis The Wolrd of the Married Episode 11 yang Bikin Senam Jantung

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm