Bagikan :
Sonora.ID - Di masa pandemi Covid-19, masyarakat memang dihimbau untuk sering mencuci tangan dan mengenakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer untuk mengurangi risiko penularan virus corona.
Oleh karena itu, tak sedikit dari masyarakat yang menyimpan hand sanitizer di rumah atau di tas saat bepergian. Bahkan hand sanitizer juga sering ditemukan di dalam mobil saat pengendara bepergian.
Namun, hal itu justru bisa menyebabkan kejadian yang fatal apabila dilakukan. Lembaga riset asal Inggris, NHS, mengungkapkan hand sanitizer dapat menyebabkan kebakaran, bila terkena percikan api dalam cuaca yang sangat panas.
Melansir Mirror.co.uk, ketika cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol tersimpan dalam suhu panas, cairan tersebut akan melepaskan uap yang bisa dengan mudah terbakar.
Dalam hal ini cairan pembersih tangan memiliki titik nyala pada suhu terendah di mana zat mengeluarkan uap ke udara sekitar 21-24 derajat Celcius.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Begini Cara Menggunakan Hand Sanitizer yang Benar
Namun uap yang terlepas ke udara hanya bisa dinyalakan oleh percikan api. Artinya jika terjadi masalah kelistrikan pada mobil dapat menyebabkan kebakaran.
"Kami telah menerima sejumlah laporan tentang sanitizer tangan sebagai penyebab kebakaran ketika ditinggalkan di kendaraan dalam cuaca panas yang saat ini dialami Inggris. Pembersih tangan dengan alkohol menjadi panas sehingga uap yang terlepas mudah terbakar," ungkap Kelompok Penugasan Klinis NHS.
Sementara itu, London Fire Brigade (LFB) telah memperingatkan orang-orang untuk tidak melakukan kegiatan bakar membakar di atas rumput kering, membuang puntung rokok atau korek api, dan tidak meninggalkan sampah yang mengundang resiko kebakaran di tengah suhu yang bisa menjadi sangat panas.
"Memanggang di atas rumput kering tidak ada artinya dan sembrono dan dapat dengan mudah menjadi penyebab kebakaran yang signifikan," ungkap Richard Mills, Wakil Komisaris LFB.
