Dinilai Gagal Atasi Pandemi, Pemkot Banjarmasin Tak Mau Sepenuhnya Disalahkan

6 Juli 2020 13:55 WIB
Dinilai Gagal Atasi Pandemi, Pemkot Banjarmasin Tak Mau Sepenuhnya Disalahkan
Dinilai Gagal Atasi Pandemi, Pemkot Banjarmasin Tak Mau Sepenuhnya Disalahkan ( Sonora/Jumahudin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Penyebaran Covid-19 di Banjarmasin diketahui semakin hari kian memprihatinkan dengan meningkatnya jumlah warga yang terinfeksi.

Merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin pada Minggu, (05/07) lalu, angka positif sudah mencapai 1.500 kasus dan diprediksi bakal terus naik.

Kondisi tersebut kerap diklaim oleh Pemerintah Kota Banjarmasin sebagai bentuk kesuksesan pelacakan dan penelusuran oleh petugas medis.

Namun tak sedikit yang tak sependapat soal itu, malah sebaliknya banyak yang menilai naiknya angka kasus disebabkan kelalaian pemerintah dalam mengendalikan penularan.

Baca Juga: Internet Pendidikan Gratis Belum Gol, Komisi IV DPRD Kalsel Kecewa

Saat ini sudah ada empat kelurahan masuk zona hitam, dengan jumlah rata-rata di atas 50 kasus, yakni Kelurahan Pekapuran Raya, Pengurus Dalam, Teluk Dalam, dan Pemurus Baru.

Bahkan Kelurahan Kelayan Timur, Banjarmasin Selatan nampaknya juga akan menyusul, karena warga yang positif sudah di angka 50.

Naiknya kasus ini tentu menjadi pertanyaan, mengingat penanganan pandemi sudah menghabiskan anggaran yang tak sedikit, yakni mencapai Rp 92 M yang bersumber dari APBD Kota Banjarmasin.

Anggaran ini juga sempat dilaporkan Pemerintah Kota Banjarmasin di hadapan tiga pejabat negara yang datang berkunjung ke Kalimantan Selatan untuk melihat kondisi penanganan virus Corona pada Juni lalu.

Baca Juga: Siap Maju Bila Didukung DPP, Sahbirin Noor: 'Saya Petarung!'

Lantas apakah pandemi ini memang tak dapat dikendalikan?

Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi, akhirnya memberikan tanggapannya terkait hal itu.

Machli yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin tak keberatan jika ada yang menyebut naiknya angka kasus ini akibat tak terkendalinya penularan.

"Kami akui memang dari upaya tracking selama ini. Kemudian sebagian masyarakat berpendapat itu bentuk lose-nya sebuah pengendalian. Ya, saya kira kami tak menyalahkan opini itu," ucapnya.

Baca Juga: Satu Lagi Kelurahan di Banjarmasin Jadi Zona Hitam Covid-19

Kendati demikian, dirinya enggan apabila Pemerintah Kota sepenuhnya disalahkan. Meski sudah menghabiskan anggaran yang tak sedikit, akan tetapi menurutnya bukan berarti tanggung jawab sepenuhnya dibebankan kepada pihaknya.

"Karena memang keberhasilan suatu penanganan wabah itu tak bisa berharap ke pemerintah saja. Karena dalam undang-undang, masyarakat wajib turut serta dalam upaya penanganan wabah," katanya.

Pihaknya mengklaim bahwa Pemerintah Kota, khususnya gugus tugas, telah berupaya untuk menekan angka kasus tersebut.

Baca Juga: Kasus Reklame Telah Bergulir, Ichwan Mengaku Belum Ada Panggilan

Namun yang menjadi persoalan, tak semua masyarakat mau menaati aturan, khususnya soal kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Keterlibatan masyarakat sudah ada, bukan tidak ada. Tapi perlu ditingkatkan lagi kedisiplinan secara menyeluruh. Artinya indikator keberhasilan itu tak bisa diukur dari upaya pemerintah dalam menemukan sebanyak-banyaknya tapi diikuti juga kedisiplinan dari masyarakat itu sendiri," jelasnya.

Machli menilai, yang dapat dilakukan saat ini untuk menekan lanjutnya penularan hanya dengan peran serta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Uji Coba Bus Listrik Transjakarta Selama 3 Bulan, Ini Rute dan Jamnya

Memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun. Sedangkan langkah kongkrit lain masih belum ada.

Sementara itu menyikapi mulai diterapkannya kenormalan baru dan dicabutnya Maklumat Kapolri, meski semuanya harus tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan tentu ada kekhawatiran jika hal itu malah jadi pemicu terus meningkatnya kasus. Mengingat saat ini penularan yang terjadi di Banjarmasin masih terus terjadi.

"Di satu sisi ini membuka peluang terjadinya penyebaran, tapi di sisi lain kami disini berjuang mengatasi. Ini kan bisa jebol Dinas Kesehatan. Di satu sisi kita men-tracking, tapi di sisi ini menciptakan terus sumber-sumber penularan," pungkasnya.

Baca Juga: Selama Juli, Gastros MaRI dan Nipah Mall Banjiri Pengunjung dengan Promo

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm