Sering Dikaitkan dengan Seks, Ini Tanggapan Mereka Tentang FWB

8 Agustus 2020 16:50 WIB
ilustrasi Friends with Benefits
ilustrasi Friends with Benefits ( pexels.com)

Banjarmasin, Sonora.ID Friends with Benefits. Pernah dengan istilah itu?

Kalau diartikan secara harfiah sih, artinya pertemanan yang bermanfaat.

Tapi, istilah itu ternyata merujuk pada sebuah hubungan pertemanan dengan beberapa keuntungan yang diharapkan.

Sebagian besar orang menganggap Friends with Benefits atau FWB, adalah hubungan tanpa status jelas namun tetap bersikap layaknya pasangan. Secara spesifik lagi, melakukan hubungan seperti dengan pasangan sendiri.

Iya sih, FWB memang dipandang hanya mencari keuntungan semata dari sisi kepuasan seksual. Tapi tanpa komitmen apapun dan hanya dicari ketika sama-sama saling ‘membutuhkan’.

Tapi benar tidak sih, FWB adalah hubungan yang hanya mengandalkan seks tanpa ikatan berkedok teman?

Dari hasil perbincangan dengan beberapa orang, tak semuanya setuju dengan anggapan tersebut.

Wiwit (25), seorang pegawai swasta di Banjarmasin, justru menilai FWB sama seperti hubungan pertemanan lainnya. Tanpa ada embel-embel hubungan yang mengarah ke aktivitas seksual.

“Sama aja seperti yang lain sih, ketemu, ngobrol, curhat, jalan, but no sex,” tutur pria penghobi baca ini kepada Sonora.ID.

Dengan FWB, Ia mengakui ada batasan yang tidak ada pada pertemanan normal. Misalnya, ada kesepakatan untuk tidak saling baper (bawa perasaan) agar tetap terjaga sebagai teman.

Kendati Ia tidak menampik jika ada beberapa orang yang memang lebih mengarah pada aktivitas seksual dengan rekannya atas dasar teman dan suka sama suka. Meskipun tentunya ya, tanpa mengedepankan perasaan, namun kebutuhan semata.

“Iya ada yang begitu, banyak juga sih ketemu dan ditawarin untuk berhubungan seperti itu,” ungkapnya lagi.

Wiwit mengaku mendapatkan rekan FWB-nya di media sosial, terutama Twitter. Namun untuk menjalin pertemanan, dirinya juga pilih-pilih dan memfilter siapa yang bisa menjadi teman dalam keseharian.

Lain lagi dengan Ghea (28), yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai paruh waktu di salah satu toko di Banjarbaru.

Ia mengakui jika memang hubungannya dengan teman yang disebutnya FWB-an, cenderung ke arah aktivitas seksual. Walaupun hanya sebatas peluk atau istilahnya saat ini ‘cuddling’.

“Karena kebutuhan sih, butuh orang yang bisa mendukung, berikan semangat tapi tanpa harus berkomitmen,” tuturnya secara gamblang.

Ghea menuturkan bahwa dirinya bukan tipe orang yang mudah untuk berkomitmen sehingga merasa lebih nyaman untuk menjalin hubungan semacam FWB.

“Tapi sebaiknya jangan sih, cari yang bener-bener aja hubungannya,” pungkasnya sembari mengingatkan bahwa FWB bukan hal yang baik untuk jangka panjang.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm