Semarang, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal memprioritaskan pemberian vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan dan petugas lapangan.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia akan mulai menerima kiriman vaksin pada bulan November 2020. Rencananya, pemberian vaksinasi akan dilakukan secara bertahap mulai bulan November dan Desember mendatang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, meski baru mendapat kuota vaksin sedikit, namun pada tahap kedua Jawa Tengah akan mendapat dalam jumlah cukup besar.
Baca Juga: Kota Depok Akan Jadi Lokasi Simulasi Perdana Vaksin Virus Corona
"Kita sudah dilatih menyiapkan ini. Namun di tahap pertama, kuotanya belum banyak, masih ratusan. Tahap berikutnyaa baru agak banyak, sekitar 2,5 juta vaksin," kata Ganjar di Semarang.
Ganjar mengatakan selain tenaga kesehatan, petugas lapangan yang akan diprioritaskan adalah TNI/Polri dan Satpol PP. Menurutnya, mereka dianggap memiliki resiko tinggi karena setiap hari bertugas ke lapangan.
"Atau juga pada masyarakat yang tiap hari menjalankan kegiatan di tempat terbuka. Misalnya pasar, angkutan dan lainnya. Saya kira, mereka perlu mendapat prioritas," jelasnya.
Baca Juga: Sebanyak 1.620 Relawan Sudah Dapat Suntikan Perdana Vaksin Covid-19 Sinovac
Ganjar menegaskan, pemerintah sedang berusaha sekuat tenaga dalam rangka program vaksinasi ini. Kata dia, Pemerintah telah mencari beberapa sumber vaksin dari berbagai negara dengan harapan bisa memenuhi kebutuhan.
"Syukur akan muncul dari dalam negeri, sehingga bisa memenuhi. Mungkin vaksinnya itu tidak hanya satu, tapi beragam tergantung kapasitas dan kemampuan. Saya kira pemerintah sudah memikirkan jumlahnya itu," jelasnya.
Meski program vaksinasi segera dilakukan pemerintah, Ganjar meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: Jokowi bagi Tugas: Terawan Urus Vaksin Gratis, Erick Thohir Urus Vaksin Berbayar
"Masyarakat tetap boleh bekerja, keluar rumah, tapi harus menerapkan protokol kesehatan itu. Kalau itu dilakukan, maka cara itu yang bisa mengamankan diri," tegasnya.
Dia juga mengimbau masyarakat tidak memberikan stigma negatif pada orang yang dinyatakan positif Covid-19. Para pasien juga harus dilindungi dan bukan untuk dikucilkan di lingkungan tepat tinggalnya.
Baca Juga: Curhatan Menkeu Sri Mulyani Soal Kendala Distribusi Vaksin Covid-19