Ada Dugaan Intimidasi Mahasiswa, Polda Kalsel Klaim Hanya Mengimbau

2 November 2020 19:00 WIB
12 saksi yang diperiksa Polda Kalsel terkait unjuk rasa beberapa waktu lalu
12 saksi yang diperiksa Polda Kalsel terkait unjuk rasa beberapa waktu lalu ( Smart Banjarmasin/Jumahudin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Dugaan intimidasi dari kepolisian terhadap kolega atau kerabat bahkan orang tua peserta aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja dirasakan langsung salah seorang mahasiswa.

Tidak hanya melalui surat pemanggilan sebagai saksi, MP, salah seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin rupanya juga telah menerima kunjungan ke rumah, hingga menghubungi orang tuanya.

"Tanggal 14 Oktober lalu. Orang tua saya di desa (luar kota Banjarmasin) didatangi langsung oleh pihak Polres dan Bhabinkamtibmas," ucapnya kepada Smart FM, usai jumpa pers di Siring Patung Bekantan, Senin (02/11) pagi.

Baca Juga: Ketua DPW Pekat IB Sumsel: Aspirasi Demokrasi Harus Disuarakan dengan Baik

Ia mengaku, orang tuanya ditemui pihak kepolisian yang melobi agar dirinya tidak mengikuti aksi unjuk rasa.

"Yang kedua kalinya, mereka datang membawakan sembako. Karena orang tua saya tidak tahu, ya diterima saja sembako itu. Saya pun mengetahuinya ketika orang tua saya menelepon," bebernya.

Cerita itu tidak hanya dialami oleh MP, melainkan demonstran lainnya, MI, dari kampus lainnya.

Baca Juga: Demo Hari Sumpah Pemuda, Mahasiswa di Makassar Tutup Jalan

"Karena mereka (polisi, red) mengetahui saya tinggal, mereka pun ke sana. Padahal saya tinggalnya di daerah lain," ucapnya.

Lebih lanjut, ketika kemudian aparat kepolisian mengetahui bahwa MI tinggal di daerah lain, polisi pun ke sana.

Saat itu, menurutnya yang mengetahui kabar tersebut tidak hanya orang tua saja, melainkan sang nenek.

Ketika dikonfirmasi awak media, Kepala Bidang Humas Polda Kalsel, Kombes Pol M. Rifai pun angkat bicara. Namun sayangnya Ia justru melempar pertanyaan kepada wartawan.

Baca Juga: Ibnu-Arifin Bawa Visi Misi yang Sudah Terbukti untuk Banjarmasin

"Menurut sampean itu bagus atau tidak?" tanyanya. Ia juga mengatakan bahwa yang dilakukan adalah mengimbau, bukan melarang.

Kendati demikian, Rifai mengaku belum mengatahui benar atau tidaknya kabar tersebut dan bakal mengeceknya.

"Kalau memang benar, ya berarti kan ajakan yang bagus itu. Intinya kami cek dulu, kami klarifikasi dulu. Kami belum tahu. Kalau perlu, sampean tanya ke mahasiswanya polisinya siapa biar kami enak mengklarifikasinya," pungkasnya. 

Baca Juga: Jurus Ibnu Sina Tanggulangi Sampah di Banjarmasin dan Jadi Percontohan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm