Awan Menyerupai Angin Puting Beliung di 3 Gunung, Ini Penjelasan BMKG

6 November 2020 07:00 WIB
Awan lenticularis
Awan lenticularis ( )

Sonora.ID  - Sejumlah gunung di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur memunculkan pemandangan awan yang tampak berbeda pada Kamis (5/11/2020).

Awan tersebut terbentuk melingkar dan terlihat jelas di atas gunung. Awan ini antara lain muncul di Gunung Lawu, Merapi, Merbabu, dan Semeru.

Awan ini membuat resah para warga di sekitar, lantaran bentuknya yang mirip dengan angin puting beliung.

Baca Juga: Awas! Hujan Petir & Angin Kencang Diprediksi Terjadi di 22 Wilayah Ini

Melansir dari Kompas.com, Suradi, warga Magetan, Jawa Timur, mengaku melihat awan di Gunung Lawu mulai pukul 05.00 WIB.

Saat menyaksikan pemandangan itu, sempat muncul perasaan ngeri.

“Awannya berbentuk angin puting beliung yang di bagian selatan. Agak ngeri juga topi awannya,” ujar Suradi, salah satu warga Magetan, Kamis.

Baca Juga: BMKG Peringati 27 Wilayah Ini Terkait Cuaca Ekstrem yang Sebabkan Hujan Lebat

Sedangkan Mulyono, pedagang Pasar Sayur Magetan, mengaku sering melihat awan yang unik di atas Lawu.

“Sering kami lihat awan di atas Gunung Lawu menyerupai topi. Kadang seperti caping, kalau hari ini seperti pusaran angin,” katanya.

Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah memberi penjelasan bahwa awan itu disebut lenticularis.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Semarang Iis W Harmoko mengatakan awan seperti terperangkap karena hanya diam tak bergerak.

"Pada umumnya awan lenticularis merupakan awan atau kelompok awan yang berbentuk seperti piring atau lensa yang terperangkap dalam lapisan atmosfer bawah. Disebut terperangkap karena awan lenticularis umumnya tampak diam pada tempat terbentuknya," jelas Harmoko saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 3 Oktober 2020: Waspada Cuaca Ekstrem di 8 Wilayah Ini

Awan muncul karena angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari objek seperti pegunungan.

Harus dihindari dari penerbangan

Awan lenticularis juga memberi isyarat agar pesawat menjauhi titik tersebut karena bisa membahayakan penerbangan.

"Gelombang gunung ini akan dapat menyebabkan terbentuknya turbulensi yang berbahaya bagi penerbangan," katanya.

Baca Juga: Diimbau Waspada! Cuaca Ekstrem Diprediksi Melanda 26 Wilayah Ini

Angin yang terhambat gunung kemudian naik dan membawa uap air. Uap air yang stabil yang mencapai suhu titik embun akam terkondensasi dan membentuk awan lenticularis.

Saat angin melewati gunung, maka proses kondensasi terhenti.

"Inilah mengapa awan lenticularis terlihat diam karena awan mulai terbentuk dari sisi arah datangnya angin (windward side) di puncak gunung kemudian menghilang di sisi turunnya angin (leeward side)," sebut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Fenomena Awan Melingkar di 3 Gunung, Bikin Resah Warga dan Bahaya Bagi Penerbangan".

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm