Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel menggandeng TNI-Polri  hingga Basarnas untuk memastikan persiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel dalam menghadapi cuaca ekstrem menjelang tahun baru.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, langkah tersebut penting guna memberi kepastian kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Awas! BMKG Prediksi 20 Wilayah Ini Alami Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

"TNI Polri Basarnas BPBD itu dalam rangka pengecekan kesiapan kita menghadapi cuaca ekstrem. Saya kira ini penting sekali untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang kita tidak inginkan bersama," jelas Nurdin Abdullah.

Nurdin mengaku, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil kajian BMKG untuk menentukan titik fokus daerah mana yang akan mendapat penanganan ekstra.

Seperti daerah Wajo yakni Danau Tempe yang kerap dilanda banjir. Kawasan lain yakni Sungai Jeneberang yang kerap mengancam warga setempat apabila masuk musim hujan.

"Sungai ini sudah menjadi rutin bagi kita dan masyarakat Wajo sudah menganggap itu menjadi musiman tapi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut," tuturnya.

Selain itu, lanjut Nurdin, daerah lain yang sangat kritis adalah kawasan sungai Jeneberang. Antara lain yang harus diperhatikan adalah pengendalian dari Dam Bili-bili kemudian dari Jenelata.

Sebelumnya, BMKG memprediksi fenomena La Nina akan terus berkembang pada November hingga awal 2021.

Baca Juga: Ada Tropis VAMCO, BMKG Peringati 13 Wilayah Ini Alami Cuaca Ekstrem Hari Ini

Olehnya itu, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 4 Makassar Darmawan meminta Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengantisipasi bencana banjir karena curah hujan bulanan akan meningkat 20 hingga 40 persen.

Sebab, fenomena La Nina mencapai intensitas moderat pada akhir 2020 dan mulai menyeluruh pada Januari hingga Februari 2021 mendatang.