Motoris Kelotok Kena PHP, Siring Sungai Martapura Belum Jelas Kapan Buka

27 November 2020 18:10 WIB
suasana Siring Menara Pandang yang sepi pengunjung, Jumat (27/11)
suasana Siring Menara Pandang yang sepi pengunjung, Jumat (27/11) ( Smart Banjarmasin/ Jumahudin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Motoris kelotok yang biasa mangkal di dermaga siring Menara Pandang lagi-lagi hanya diberi harapan tanpa ada kepastian, kapan objek wisata Siring Menara Pandang dibuka.

Alhasil, kini motoris kelotok mengaku hanya bisa pasrah.

Bukan tanpa alasan. Sejak pandemi, penutupan kawasan Siring Menara Pandang mulanya hanya ditargetkan hingga bulan Oktober.

Namun, ketika pandemi mengganas di Kota Seribu Sungai, waktu penutupan kembali diperpanjang tanpa tahu kapan bakal dibuka lagi.

Baca Juga: Konsisten Lanjutkan Pembangunan Siring Tendean, Nama Ibnu Sina Disebut

Kendati demikian, sepekan sebelumnya, yakni pada Kamis (19/11) lalu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin, Ehsan El Haque, mengaku bakal memintakan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin, agar objek wisata di Kota Banjarmasin bisa dibuka.

Dengan catatan, pengelola objek wisata pengelola berkomitmen untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan.

Bahkan, Ehsan sempat merencanakan bahwa Desember mendatang objek wisata mulai bisa dibuka secara bertahap. Sekali lagi, tergantung komitmen pengelola.

Langkah itu sendiri diambil, menimbang zona hijau di Kota Banjarmasin yang kini sudah terbebas dari zona merah terkait penyebaran Covid-19.

Namun hari ini, Jumat (27/11) pagi, wacana itu berubah.
Baca Juga: Zona Hijau Terus Bertambah, Bisakah Siring Martapura Dibuka?

Dinas Pariwisata lagi-lagi mengubah rencana. Kali ini, dengan alasan bahwa bulan Desember masih dalam suasana Pilkada. Kemudian, di bulan itu pula dipandang bisa memicu kerumunan karena berdekatan atau menjelang tahun baru.

Di sisi lain. Ia mengatakan bahwa pihaknya sampai sekarang masih perlu melakukan rapat dengan Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin.

"Karena walaupun ada kecenderungan bahwa Covid-19 menurun, yang ingin dihindari itu kan kerumunannya. Melihat kondisi siring menara pandang yang terbuka, itu menjadi kelemahan kami. Sulit untuk mencegah kerumunan," ucapnya kepada Smart FM Banjarmasin.

Ia menegaskan, lain halnya apabila kawasan tersebut hanya memiliki dua akses. Yakni pintu masuk dan keluar, yang tentunya bisa memudahkan pengawasan.

Baca Juga: Sempat Mandek Setahun, Restoran Terapung Rp 1,2 M Akhirnya Diresmikan

"Jadi, kami ingin merembugkan dahulu dengan kawan-kawan Satgas Covid-19, bagaimana terkait pengamanannya nanti. Termasuk keuntungan dan kerugiannya," jelasnya.

Ikhsan juga menambahkan. Bahwa selama ini, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, sangat konsen terkait penanganan pandemi.

Di satu sisi, bila mendengar apa yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata, itu tentu bertabrakan dengan komitmen lainnya.

Bagaimana tidak? Tempat Hiburan Malam (THM) di Kota Banjarmasin, yang umumnya mampu menimbulkan kerumunan, diketahui sudah mendapat rekomendasi dalam hal operasional.

Melihat dari tarik ulur rencana yang dipaparkan oleh Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin, salah seorang motoris di kawasan Menara Pandang, Syaibani, kini mengaku hanya bisa pasrah.

Baca Juga: Direlokasi, Pedagang Pasar Beras Banjarmasin Dihadiahi Dermaga

motoris kelotok yang tidak dapat menarik penumpang karena penutupan kawasan Siring Sungai Martapura sejak awal pandemi

Ditemui Smart FM Banjarmasin, Jumat (27/11) siang di kawasan Menara Pandang, lelaki yang akrab disapa Usai itu tampak duduk menjaga loket tiket.

Ia mengaku tidak kali ini saja ia dan rekan-rekan sesama motoris kelotok hanya diberikan harapan. Namun, tak kunjung mendapat kepastian.

"Sebulan yang lalu, Dinas Pariwisata berjanji memanggil pengelola objek wisata, termasuk saya. Terkait rencana pembukaan Siring Menara Pandang. Tapi sampai sekarang, tak ada kabarnya," bebernya.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Muhammad Arsyad atau 'Kai Api' Tutup Usia

Padahal menurutnya, komitmen terkait penerapan protokol kesehatan sudah diajukan. Mulai dari melakukan pengawasan, hingga pengurangan kapasitas penumpang dan lain sebagainya.

"Kalau terus-terusan seperti ini, ujung-ujungnya kami termasuk para pedagang yang biasanya di sini hanya bisa pasrah. Semoga ke depan bisa lebih baik saja," tutupnya, lirih.

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm