Demi Keselamatan Bersama, Risma Imbau Warga Surabaya Tak ke Luar Kota Saat Libur Nataru 

3 Desember 2020 21:50 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ( Sonora FM Surabaya)
Surabaya, Sonora.ID – Selama Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau dan seluruh warganya agar tak bepergian ke luar kota. Sebab, berkaca dari liburan sebelumnya, kasus Covid-19 di Surabaya sempat mengalami kenaikan.

"Jadi yang liburan kemarin Surabaya ada kenaikan. Namun kami cepat melakukan antisipasi, jadi yang suspect misalkan baru batuk, pilek itu kita deteksi. Jadi yang mengeluh berobat batuk pilek langsung kita swab. Itulah mengapa penanganan kami lebih cepat," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu (03/12/2020).

Baca Juga: Momen Peringatan Hari Guru, Wali Kota Risma Berikan Penghargaan

Meski kenaikan kasus Covid-19 pasca liburan sebelumnya dapat diantisipasi, namun Risma mengaku khawatir. Pasalnya, warga berpotensi besar kembali bepergian ke luar kota saat libur natal dan tahun baru ini.

"Masalahnya ini nanti ada liburan lagi. Saya berharap kalau memang tidak terpaksa, tidak keluar kota terlebih dahulu," katanya.

Apalagi, ketika warga itu berlibur ke luar kota, mereka akan sulit terdeteksi telah melakukan kontak dengan siapa saja. Sementara di Kota Pahlawan sendiri, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masif melakukan tracing dan testing. Sehingga dapat diketahui siapa saja yang berpotensi besar untuk menjadi tertular.

Baca Juga: Perindah Balai Kota Surabaya, Risma Borong Beragam Jenis Merpati

Terlebih lagi, ketika warga tersebut tergolong OTG (orang tanpa gejala) maka akan sulit terdeteksi jika tidak dilakukan pemeriksaan swab. Makanya, Wali Kota Risma berharap kepada seluruh warga Surabaya agar saat libur natal dan tahun baru ini tidak bepergian ke luar kota.

"Karena itu saya berharap liburan ini tolong usahakan tidak kemana-mana dulu sampai kondisi di luar sana relatif lebih baik," harapnya.

Baca Juga: Zona Penyangga Surabaya, Risma Tanam Ratusan Pohon

Menurutnya, banyak hal yang dapat dilakukan selama libur natal dan tahun baru di Surabaya. Jangan sampai pasca liburan ke luar kota justru malah membawa virus ketika kembali pulang ke Surabaya.

"Jangan kemudian kita tertular dan impact-nya itu ke keluarga kita. Ada yang kuat tapi ada yang tidak kuat. Jadi contohnya misalnya ada seorang dokter yang kita tracing ternyata dia juga habis dari luar kota," katanya.

Oleh sebab itu, demi keselamatan bersama wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kembali berpesan kepada seluruh warga agar tidak liburan ke luar kota. Terlebih, Covid-19 tak hanya menyasar kepada para orang tua. Namun, anak-anak maupun remaja berpotensi tertular virus tersebut.

Baca Juga: Tinjau Progres GBT, Risma: Tinggal Instalasi PLN

"Karena itu saya berharap sekali lagi, karena tidak semua orang kuat. Tidak hanya orang tua, yang muda pun banyak yang jadi korban. Oleh sebab itu ayo kita jaga 3M, Memakai Masker, Menjaga Jarak Aman, dan Mencuci Tangan," tuturnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan saat libur Nataru, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti kembali mengingatkan kepada pelaku usaha, baik pengelola hotel, restoran, maupun destinasi wisata agar tak mengendorkan disiplin protokol kesehatan.

Baca Juga: Risma Beri Bantuan Hazmat, Masker, dan Sarung Tangan untuk Modin se-Surabaya

"Kunci utamanya adalah protokol kesehatan sesuai dengan Perwali 28 dan 33 dalam perubahannya, bahwa industri pariwisata khususnya destinasi pariwisata harus menerapkan protokol kesehatan," kata Antiek.

Pihaknya berharap kepada seluruh pemilik perhotelan, restoran maupun destinasi wisata di Surabaya agar konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan. Termasuk pula pengawasan yang dilakukan Satgas Covid-19 mandiri kepada para pengunjung.
"Termasuk menjaga jarak dan membatasi jumlah pengunjung sesuai dengan ketentuan maksimal setengah dari kapasitas yang ada," jelasnya.

Di samping itu pula, untuk meminimalisir kontak langsung, ia juga mendorong pelaku usaha atau pengelola destinasi wisata agar mengupayakan penggunaan elektronik, seperti pembelian karcis ataupun tanda masuk lainnya.

"Supaya bisa dikontrol juga jumlah pengunjung yang masuk, sehingga tidak melebihi kapasitas yang ada," pungkasnya. 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm