Bagikan :
Sonora.ID - Bukan hanya sebagai ungkapan atau bentuk kasih sayang kepada orang lain, ternyata berpelukan juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan psikis dan fisik.
Kok bisa?
Hal ini dijelaskan oleh seorang Neuroeconomist, Paul Zak yang juga dikenal atau sering disebut sebagai dr. Cinta.
Dirinya menyatakan bahwa memberikan pelukan dan dipeluk bisa menimbulkan perasaan bahagia dan membangun hubungan menjadi lebih baik.
Baca Juga: Bikin Melongo, 5 Hal Tak Lazim ini Dianggap Biasa di Korea Selatan
Bahkan lebih dari itu, dr. Cinta menyarankan agar pelukan tersebut bisa dilakukan sebanyak 8 kali dalam waktu satu hari, dengan tujuan menjaga kebahagiaan tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh seorang ahli Psychotherapist, Virginia Satir yang menyatakan bahwa setiap orang membutuhkan setidaknya 4 pelukan untuk bertahan hidup.
Virginia juga menjelaskan, pelukan juga bisa diberikan 8 kali dalam sehari untuk tujuan merawat hubungan dan kesehatan, serta 12 kali pelukan untuk pertumbuhan.
Baca Juga: Pentingnya Pelukan, Terapis Keluarga: Empat Pelukan Per Hari untuk Bertahan Hidup
Dengan demikian, tak heran jika anak-anak lebih membutuhkan pelukan bahkan 12 pelukan setiap harinya, karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan.
Bukan hanya soal perasaan atau kebahagiaan, namun pelukan ini akan memproduksi hormon oksitoksin yang juga baik untuk kesehatan dan menjadi daya tahan tubuh.
Bahkan sebuah studi membuktikan bahwa manfaat berpelukan pada kesehatan fisik ini bisa langsung terjadi pada saat berpelukan selama 10 detik.
Baca Juga: Bahaya! Hindari Pelukan Langsung Ibu dengan Bayi Setelah Caesar
Pasalnya, saat berpelukan terjadi reaksi fisik dan tubuh mengeluarkan kimia alami sehingga kondisi tubuh menjadi sehat.
Manfaat pelukan ini bisa mengurangi resiko serangan jantung, mengurangi stres, melawan rasa lelah, melawan infeksi atas bakteri atau virus, bahkan menyembuhkan depresi.
Fun fact lainnya menyebutkan bahwa berpelukan juga bsia membuat kulit menjadi lebih bersinar, halus, dan sehat.
Baca Juga: Anak Tidak Dekat dengan Orang Tua, Guru Grooming: Tidak Salah, It’s Fine!
