Bagikan :
Sonora.ID - Pernikahan Arie Kriting dan Indah Permatasari terus menuai sorotan dari publik.
Hal tersebut lantaran orang tua Indah Permatasari tak merestui pernikahannya dengan Arie Kriting.
Dalam kasus ini, pada dasarnya restu orang tua sangatlah penting.
Sebab, tidak adanya restu orang tua bisa saja mendatangkan masalah baru di kemudian hari, terlebih soal hubungan antara orang tua dan anak.
Psikolog klinis dewasa Alfath Hanifah Megawati, M.Psi mengatakan, hubungan antara anak dan orang tua akan tetap terjalin meski tidak mendapatkan restu dalam pernikahannya.
Namun, hubungan itu akan dipenuhi oleh negativitas orang tua terhadap pasangan yang menyebabkan ketidaknyamanan si anak.
"Diri kita selalu dibenturkan oleh perasaan bersalah dan seolah dipaksa untuk memilih antara pasangan atau orangtua," ujar psikolog yang akrab disapa Ega itu kepada Kompas.com, Kamis (14/1/2021).
Perasaan tidak nyaman tersebut tentunya akan dirasakan oleh pasangan, sehingga situasi kaku dengan mertua pun akan tercipta.
Pengaruh pada cucu
Negativitas yang diberikan orang tua karena tidak memberi restu dalam pernikahan juga bisa memberi dampak buruk jika nanti pasangan memiliki anak.
Baca Juga: Ibunda Indah Permatasari Sebut Arie Kriting Orang Jahat, Ini Alasannya!
Hubungan yang tak harmonis antara orang tua dan pasangan akan mempengaruhi cara pandang anak (cucu) terhadap keluarga.
Anak (cucu) akan terpapar kebencian di antara orang tua dengan pasangan.
Disisi lain, jika tak adanya restu dalam pernikahan juga bisa menyebabkan putus hubungan antara orang tua dengan anak, maka anak harus bersiap untuk hidup independen.
Putus hubungan bisa mendatangkan masalah besar. Terlebih bila anak menilai keberadaan orangtua adalah hal penting dalam dirinya.
"Anak akan diliputi oleh perasaan bersalah terus menerus, tidak aman, atau kesedihan yang menetap dalam dirinya," ujar Ega.
Ega mengatakan, untuk mendapatkan restu orang tua memanglah tidak mudah.
Perlu adanya proses panjang, terlebih orang tua juga harus bisa paham bahwa menikah adalah sesuatu yang dijalani oleh anak secara mandiri.
Selain itu, orang tua juga butuh waktu untuk yakin jika menantunya itu adalah orang yang tepat untuk bisa mendampingi hidup anaknya.
Tapi perlu diingat, proses membuat orang tua paham dan memberikan restu untuk kita tidak hanya dilakukan dengan satu atau dua kali upaya saja.
"Pada beberapa kasus bahkan upaya perlu dilakukan terus-menerus, bahkan ketika restu sudah didapatkan," kata Ega.
Pasalnya, meski telah mengantongi restu dari orang tua, tetap saja pasti ada perasaan negatif yang tersisa kepada pasangan.
Sehingga, komunikasi dan keinginan untuk terus belajar saling memahami merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Baca Juga: Curhat Panjang Lebar, Indah Permatasari Akui Dirinya Tak Dapat Restu Orangtua
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Dapatkan Restu Orangtua dalam Pernikahan Menurut Psikolog".
