Habib Idrus Bin Hasan Al Habsyi, Pijakan Usulan Cagar Budaya Turbah Sungai Jingah

11 Februari 2021 13:10 WIB
Habib Idrus Bin Hasan Al Habsyi, Pijakan Usulan Cagar Budaya Turbah Sungai Jingah
Habib Idrus Bin Hasan Al Habsyi, Pijakan Usulan Cagar Budaya Turbah Sungai Jingah ( Smart FM / Jumahuddin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Satu lagi tempat di Banjarmasin yang diusulkan menjadi situs cagar budaya

Jika sebelumnya sudah ada beberapa yang dijadikan situs cagar budaya, seperti Makam Sultan Suriansyah dan Habib Basirih, kini kompleks Makam (Turbah. Red) para Habaib di Sungai Jingah juga diusulkan sebagai salah satu situs cagar budaya di Kota Banjarmasin.

Turbah itu berjarak 5,4 kilometer dari Balai Kota Banjarmasin. Kini berada di bawah naungan DPC Rabithah Alawiyah Kota Banjarmasin, yang di papan pintu gerbang makam terpampang nama berkelir putih hijau.

Di turbah, ada lebih dari seratus makam. Didominasi makam para habaib dengan ragam marga yang tertoreh di nisannya.

Baca Juga: Makam Sultan Tak Luput Dari Bahan Kampanye, Paslon Bisa Kena Sanksi

"Di sini, yang dimakamkan memang mayoritas para habaib. Tidak hanya berasal dari Kota Banjarmasin. Tapi, ada juga tokoh yang berasal dari luar daerah. Yang paling jauh asal Malaysia. Sultan Mohani Alamsyah yang wafat pada 1899," beber Andi, Penjaga Makam saat ditemui Smart FM.

Lelaki 53 tahun yang salah satu penjaga makam di kawasan tersebut, sudah digelutinya lebih dari 10 tahun. Bersama dengan empat orang rekannya, Ia juga bertindak sebagai penggali liang makam di turbah.

"Paling banyak hari Jumat atau akhir pekan," ungkap lelaki asal Sungai Jingah, RT 05 itu.

Lantas, makam manakah paling tua? 

Disebutkan oleh Andi, makam paling tua salah satunya adalah makam Habib Idrus bin Hasan Al-Habsyi.

"Dari penuturan orang tua terdahulu, beliau orang berpengaruh. Tapi saya tidak begitu mengetahui siapa beliau. Saya cuma tahu makamnya yang tergabung di sana itu," ucapnya, seraya menunjuk ke arah sebuah bangunan beratap dengan tegel berkelir putih.

Seperti yang diutarakan sebelumnya. Pemko Banjarmasin, berencana memasukkan Turbah Sungai Jingah, menjadi salah satu objek cagar budaya di Kota Banjarmasin.

Alasannya, selain sebagai situs makam para habaib tertua di Kalsel, di situ bersemayam Habib Idrus bin Hasan Al-Habsyi.

Terpisah, Dosen sekaligus peneliti sejarah dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Mansyur menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan penelitian akan sosok yang bersangkutan.

Baca Juga: Kapolda dan Bhayangkari Kalsel Ziarah ke Makam Mathilda Batlayeri

"Mengenai catatan sejarah Turbah Sungai Jingah, perlu pengkajian lebih dalam. Catatan singkat awal, kawasan itu merupakan Kompleks Makam (Turbah. Red) tertua di Kota Banjarmasin dan terdapat banyak makam para Auliya, Ulama dan Habaib," bebernya.

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan oleh pihaknya pula, Habib Idrus diketahui sebagai pemimpin komunitas orang Arab di Banjarmasin. Tepatnya, pada zaman penjajahan Belanda.

"Habib Idrus merupakan orang penting dari golongan keluarga keturunan yang duduk di Dewan Pengadilan atau Kehakiman di Banjarmasin. Lembaga pemerintahan yang dibentuk setelah Kerajaan Banjar dihapuskan Belanda per 11 Juni 1860," urainya.

Mansyur juga menjelaskan bahwa di tahun 1876, Habib Idrus wafat dan dimakamkan di Turbah Sungai Jingah Banjarmasin.

Sepeninggal Habib Idrus, tampuk kepemimpinan komunitas orang Arab diserahkan kepada sang putera. Yakni, Habib Hasan bin Idrus Al Habsyi. Habib Idrus dan Habib Hasan pada masa itu berdomisili di Ujung Murung, Kota Banjarmasin.

Di sisi lain. Selain Habib Idrus dan sang putera yakni Habib Hasan, ada tokoh lainnya. Yakni, Habib Alwi. Yang menggantikan Habib Hasan sebagai pemimpin komunitas Arab. Dari papan nama yang tertera di makam di Turbah Sungai Jingah, diketahui bahwa Habib Hasan, wafat pada tahun 1923.

"Habib Alwi juga tinggal di kawasan Ujung Murung dan kemudian pindah ke Barabai," bebernya.

Kemudian, Ketika Presiden Soekarno berkunjung ke Barabai pada tahun 1955, Presiden Soekarno memberi kesempatan kepada Habib Alwi untuk berdialog, sambil berjabat tangan dan disaksikan oleh tokoh- tokoh masyarakat lainnya, mereka pun berbincang- bincang.

"Presiden Soekarno juga mengundang Habib Alwi untuk datang ke Jakarta. Habib Alwi, wafat pada tahun 1967. Dan dimakamkan di Turbah Sungai Jingah Banjarmasin," tutupnya.

PenulisJumahudin
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Habib Idrus Bin Hasan Al Habsyi, Pijakan Usulan Cagar Budaya Turbah Sungai Jingah