Serunya Berbelanja Sekaligus Membatik di Kampung Wisata Batik Solo

22 Februari 2021 17:57 WIB
Serunya Berbelanja Sekaligus Membatik di Kampung Wisata Batik Solo.
Serunya Berbelanja Sekaligus Membatik di Kampung Wisata Batik Solo. ( Tribun Solo)

Solo, Sonora.ID - Jika sudah memenuhi wishlist untuk menghabisakan liburan di wisata alam terbuka dan Wahana Indoor, saatnya kita coba untuk melancong ketempat bersejarah sekalian refreshing.

Karena kita bisa menghilangkan penat dengan belajar mengetahui asal muasal identitas bangsa dan terjun langsung membuatnya, eits tidak lupa juga bisa berbelanja cendra mata kok disini, yaitu dikampung Batik yang ada Solo.

Sejarah Singkat

Batik berasal dari kata “mbat” (melempar) dan “titik”, yang berarti melempar titik berkali pada sebuah kain, dan dari sebuah titik itu menjadi ukiran indah dengan tinggi nilai budaya dan hakikatnya karena mengandung nilai Kehidupan.

Baca Juga: Tak Hanya Dikenal sebagai Kota Batik, Kenali Limun Oriental Legendaris Khas Pekalongan

Batik di Indonesia mempunyai ketertarikan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit, dan dalam beberapa catatan sejarah batik banyak dikembangkan pada jaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada jaman Kasultanan Yogyakarta dan Kasultanan Surakarta. Di daerah Surakarta atau Solo terdapat 2 Kampung Batik.

Kampung Batik Kauman

Kampung Batik Kauman ini terletak tidak jauh dari jalan utama Slamet Riyadi dan jalan Rajiman, dibelakang pasar Klewer dan Kraton. Merupakan Pusat batik tertua di Kota Solo, Kampung Batik Kauman dulunya merupakan pemukiman kaum abdi dalem Keraton dan mempertahankan tradisinya dengan cara membatik.

Tradisi yang sudah ada sejak 1800-an dan 1900-an, ketika mayoritas abdi dalem istana tinggal di daerah tersebut. Mereka cenderung melestarikan pola klasik, termasuk Sidomukti, Sidoluhur, Parang, dan Truntum. Kampung Batik disini ramah wisatawan karena pengunjung yang datang bisa berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan mengunjungi rumah industri batik, batik disini memiliki harga yang terjangkau sesuai dengan dengan proses pembuatan dan motif batiknya.

Selain itu Pengunjung ditawarkan untuk dapat melihat cara membuat serta terjun langsung belajar membatik. jika kamu berlibur di kampung batik sini banyak sekali pengalaman unik sejarah yang dapat kita ketahui dan lestarikan, pengunjung akan melihat bangunan bersejarah yang di ‘hidupkan’ kembali dengan menarik perhatian wisatawan terhadap kafe kunonya, yang menjual kopi dikelilingi butik butik batik sekitar.

Dan jika tertarik untuk berkeliling dengan akses jalan kaki atau becak sambil menikmati bangunan klasik berasitektur Jawa-Belanda disni.

Kampung Batik Laweyan

Masih satu daerah dengan Kampung Batik Kauman, hanya bergeser sedikit kita sudah menemukan Kampung batik Laweyan juga menjadi salah satu pusat batik terkenal yang sudah mematenkan 250 motif batik khasnya.

Baca Juga: Peringati Hari Batik Nasional Kemenparekraf/Barekraft Gelar Batik Karisma 2020

Motif batik disni berbeda dengan kauman karena kampung Laweyan lebih menawarkan motif yang modern dan warna-warna yang lebih terang menjadikan cocok untuk dipadukan dengan busana apa saja.

Tidak hanya berbelanja batik, terdapat paket edukasi yang ditawarkan pihak Forum Pemngembangan Kampung Batik Laweyan ini karena kalian bisa pengunjung membuat batik, tersedia paket kursus singkat yang bisa dilakukan dalam waktu 2 jam dan hasil karya tersebut dapat dibawa pulang.

Salah satunya menawarkan untuk membatik di kain berukuran 50x50 cm bagi turis asing dibaderol harga Rp 100.000, sementara untuk masyarakat lokal Rp 75.000 dan pelajar/Mahasiswa harga bervariasi mulai dari Rp 62.000 - 70.000.

Kemudian untuk kain berukuran 30x30 turis dikenakan biaya Rp 75.000 , masyarakat lokal Rp 50.000 , Pelajar/Mahasiswa Rp 42.000 dan Rp 47.000.

Sebelum pulang, pengunjung wajib mencicipi kuliner khas Laweyan yaitu kue Ledre, Apem, maupun jajanan atau masakan khas Solo. Tips untuk pengunjung adalah coba untuk berkeliling dengan berjalan kaki karena dinding Tinggi dan gang sempit yang dipenuhi bangunan dengan setuhan aksitektur Jawa, Eropa, China, Islam menjadikan Ciri khas karakter kejayaan saudagar batik jaman dulu dan hanya ada kampung batik Laweyan ini.

Perlu disadari generasi milenial sekarang bahwa Indonesia tidak pernah kekurangan dalam sektor Pariwisata dan Budaya salahsatunya adalah Seni kerajinan Batik. Maka dari itu mari kita lestarikan budaya ini karena keelokannya menjadikan identitas Indonesia yang dikenal oleh dunia.

Batik adalah warisan Nusantara yang telah diakui oleh Unesco dan ditetapkan pada 2 Oktober 2009 lalu sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi. Oleh karena itu 2 Oktober dijadikan sebagai hari Batik Nasional.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm