Jangan Cuma Ikut-ikutan Trading Bitcoin, Perhatikan Juga Datanya!

13 Maret 2021 13:30 WIB
Jangan trading bitcoin hanya karena ikut-ikutan tapi perhatikan data
Jangan trading bitcoin hanya karena ikut-ikutan tapi perhatikan data ( )

 

 

Sonora.ID – Saat ini banyak orang yang turut mencoba melakukan trading Bitcoin dan jenis aset kripto yang bisa dibilang 'ikut-ikutan' dengan orang lain yang juga melakukan trading.

Namun, apabila melakukan trading hanya sekadar mengikuti zaman tanpa bermodal dasar analisis teknikal alias charting tanpa menggunakan data itu harus berhati-hati.

"Analisis teknikal alias charting, setidaknya membantu investor dan trader, apakah harga aset sudah tepat untuk dibeli atau dijual," kata Muhammad Kurnia Bijaksana, Pendiri Komunitas Crypto Legend Indonesia dalam ‘Pelatihan Trading Aset Kripto’ yang digelar secara daring di Zoom, Kamis (4/3/2021) lalu.

Baca Juga: Gara-Gara Ulah Tesla, Harga Bitcoin Pecahkan Rekor Baru

"Jadi, kita tidak sekadar ikut apa kata orang, seperti yang ada di Twitter dan lain sebagainya. Kalau kita tidak punya ilmunya, maka sama halnya kita adalah korban 'pump-pump'," kata Kurnia.

Menurutnya, ada beberapa prinsip dasar dalam analisis teknikal, untuk memprediksi harga di masa depan, berdasarkan asumsi bahwa 'sejarah seringkali berulang'.

Hal lainnya, analisis teknikal ini menggunakan metode probabilitas, artinya hasil dari analisis hanya berkemungkinan besar, bukan selalu tepat atau pasti.

"Hasil analisis teknikal juga selayak peta untuk mengarungi pasar. Ia bukanlah seperti nasihat ampuh apalagi selayak 'wahyu'. Analisis teknikal juga harus disertai dengan 3 pilar penting lainnya, yakni sistem perdagangan, pengelolaan dana dan psikologi," tegasnya.

Kurnia juga mencontohkan indikator sederhana dalam analisis teknikal tersebut, yakni menggunakan Moving Average (MA).

Indikator itu cukup ampuh untuk digunakan dalam keputusan membeli atau menjual aset kripto, karena pada prinsipnya memperhalus gambaran pergerakan harga pada timeframe tertentu.

"MA pada dasarnya menyaring pergerakan harga yang cenderung mengandung noise, apalagi Bitcoin misalnya terkenal sangat volatil." Kata dia.

Baca Juga: Buy on Weakness atau BoW, Strategi Trading Saham Saat Koreksi

"Ketika misalnya MA lebih pendek, katakanlah MA50 menembus dari bawah terhadap MA100 dan MA200 (crossing/menyilang), maka harga dapat dikatakan mulai meningkat."

"Dan sebaliknya, jika MA50 menyilang dari atas MA yang lebih panjang, maka harga dapat dikatakan berpotensi terkoreksi," imbuh Kurnia.

Pelatihan itu sendiri digelar oleh Blockchainmedia.id bekerjasama dengan Chainsightnews.com, sebagai media siber berpengaruh di sektor aset kripto di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kurnia Bijaksana: Trading Bitcoin Jangan Sekadar Ikut-ikutan, Lakukan Berdasarkan Data

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm