Cegah Demam Berdarah, Desa Dangin Puri Kelod Lakukan Fogging

18 Maret 2021 15:05 WIB
Kegiatan fogging di Banjar Mandala Sari Desa Dangin Puri Kelod
Kegiatan fogging di Banjar Mandala Sari Desa Dangin Puri Kelod ( Humas Pemkot Denpasar)

Bali, Sonora.ID - Tidak hanya pandemi Covid-19 yang menjadi fokus saat ini, Desa Dangin Puri Kelod bersama Puskesmas I Denpasar Timur juga melakukan fogging di Banjar Mandala Sari untuk mengantisipasi terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Perbekel Desa Dangin Puri Kelod I Made Sada mengatakan bahwa kegiatan fogging dilaksanakan di banjar tersebut  dalam upaya mencegah terjadinya kasus demam berdarah. Sebab salahlah satu warga di banjar  itu sudah ada yang terjangkit demam berdarah.

"Supaya tidak ada warga yang terpapar demam berdarah lagi, kami melakukan kegiatan fogging di Banjar Mandala Sari," paparnya. 

Baca Juga: Waspadai DBD, Masyarakat Diimbau Lakukan PSN Dengan 3M Plus Mandiri

Made Sada juga mengatakan bahwa fogging merupakan salah satu upaya untuk mencegah meluasnya penyebaran demam berdarah.

Namun sebenarnya yang paling efektif dalam mencegah terjadinya penyebaran demam berdarah adalah dengan melakukan gerakan 3 M.

Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan bahwa dalam kegiatan fogging juga diisi dengan memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya demam berdarah mulai dari lingkungan ligkungan rumah sendiri dengan 3M  yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat tempat air, dan mengubur barang bekas. 

Baca Juga: Pemkab Sleman Kick Off Implementasi Teknologi Wolbachia dalam Pengendalian DBD

Diungkapkan, jika menguras dilakukan dengan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es.

Kemudian, Menutup tempat penampungan air, langkah ini dilakukan dengan menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, talang air, dan lain sejenisnya.

Dan yang terakhir yakni Mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Baca Juga: DBD Mengancam, Stok Tromboparesis di PMI Banjarmasin Justru Menipis

Dengan langkah tersebut diharapkan dapat menekan berkembang biaknya nyamuk  Aedes Aegypti.

"Jika semua warga menerapkan langkah tersebut. Maka diharapkan dalam mengadapi pandemi covid 19 tidak ada lagi masalah kasus demam berdarah di desanya", tegas Made Sada. 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm