Bagikan :
Manado, Sonora.ID - Eksekusi pengosongan rumah di kota Bitung, berlangsung ricuh. Pemilik rumah melakukan perlawanan dan berupaya menghalangi juru sita pengadilan yang hendak melakukan pengosongan rumah.
Para ahli waris keluarga Mocodompis-Ramoh, berupaya menghalangi pihak pengadilan dan aparat kepolisian yang hendak melakukan eksekusi pengosongan rumah.
Ahli waris bersikeras menolak eksekusi, karena mereka sedang melakukan upaya hukum dengan mengajukan gugatan ke pengadilan dan sedang disidangkan.
Rumah, dieksekusi pengadilan setelah dinyatakan telah dilelang dan bukan lagi milik keluarga Mocodompis-Ramoh.
Baca Juga: Cuaca Buruk di Manado, Harga Cabai Rawit Hingga Rp 110 Ribu per Kilogram
“Sudah diingatkan oleh pemerintah (lurah) kepada penghuni kalau bisa untuk mengangkat barang secara bertahap dengan mengemas barang pribadi yang bisa diamankan. Status rumah dijadikan jaminan kemudian dilelang, sudah ada yang membeli, sertifikat sudah atas nama penggugat,“ kata Oike Makalew Lurah Kadoodan, di Bitung, Sulawesi Utara, Selasa (6/4/2021)
Sementara, ahli waris keluarga Mocodompis-Ramoh menyatakan bahwa lelang rumah tanpa sepengetahuan mereka, dan tiba-tiba saja datang perintah pengosongan dari Pengadilan Negeri Bitung.
“Kami tidak menerima harga jual lelang rumah sebesar dan seluas ini masa harganya hanya enampuluh dua juta rupiah, sertifikat kepemilikan atas nama mama kami kemudian pada tahun 2014 digadaikan tanpa melibatkan kami (anak-anak) sehingga kami merasa keberatan dengan perintah pengosongan ini,“ kata Davidson Mocodompis-Ramoh ahli waris rumah.
Meski sempat melakukan perlawanan, para ahli waris akhirnya hanya bisa pasrah dan merelakan rumah tempat tinggal mereka dikosongkan.
Pemenang lelang beretikat baik dengan mengontrakkan rumah untuk jadi tempat tinggal.
