Bagikan :
Sonora.ID - Pernikahan adalah langkah yang besar dalam kehidupan, karena menjadi keputusan yang penting untuk bersedia hidup bersama dengan satu pasangan seumur hidup dan merajut kehidupan bersama.
Pertengkaran atau perdebatan di dalam kehidupan pernikahan bukanlah yang bisa terhindarkan, karena bagaimanapun juga ada dua kepala yang memutuskan untuk bersatu.
Namun, yang terpenting adalah bagaimana langkah untuk menyikapi dan menyelesaikan perdebatan tersebut, karena tak jarang pernikahan yang kemudian berujung pada perceraian.
Baca Juga: Pasangan yang Merupakan Sahabat Memiliki Pernikahan yang Lebih Bahagia
Seorang Hipnoterapis Klinis, Widya Saraswati dalam program Story of Life di Radio Sonora FM membagikan cerita bahwa beberapa pasiennya mengaku kerap mengucapkan kata ‘cerai’ pada saat bertengkar dengan pasangannya.
Melihat hal ini, Widya menegaskan bahwa langkah yang penting dalam menanggapi masalah di dalam keluarga adalah dengan menghindari kata ‘cerai’ pada saat bertengkar.
“Kenapa tidak boleh begitu? Karena pada saat Anda bertengkar, Anda sedang berantem dengan pasangan, itu sedang dalam kondisi emosi yang meningkat, emosi negatifnya meningkat. Pada saat emosi negatif ini meningkat, maka gerbang ke bawah sadar itu meningkat,” jelasnya memaparkan.
Baca Juga: Ivan Gunawan: Kalau Pernikahan Belum Membawa Kebahagiaan, untuk Apa?
Pada saat gerbang tersebut terbuka dan yang masuk adalah kata ‘cerai’, pada secara tidak sadar, cerai menjadi hal yang terprogram dalam pikiran diri yang mengucapkan dan pasangan yang mendengar atau menerima kata tersebut.
Padahal alam bawah sadar adalah alam paling cerdas yang bisa mengontrol pemikiran seseorang, sehingga jangan sampai kata negatif tersebut menjadi dasar di alam bawah sadar.
“Alam bawah sadar itu tugasnya adalah dia akan melakukan apa yang kita inginkan, apa yang kita tetapkan, dan bawah sadar sangat pandai dan cerdas, powerful lagi, dan dia akan mewujudkan itu,” tegas Widya.
Baca Juga: 8 Hal yang Dilakukan Pasangan agar Pernikahan Mereka Langgeng
Terlebih ketika kata ‘cerai’ itu terus-menerus terulang, maka program di alam bawah sadar juga berkemungkinan untuk menguat.
“Kalau sudah terlanjur masuk ke alam bawah sadar dan diulang-ulang, itu akan diperkuat kan. Programnya diperkuat, jadi makin kuat, dorongan untuk bercerai akan diperkuat,” sambungnya.
Efeknya akan semakin besar ketika kata negatif tersebut diungkapkan oleh orang yang memiliki otoritas, termasuk pasangan.
Baca Juga: Masalah Keuangan di Awal Pernikahan? Ini 5 Tips Mencegah dan Menghadapinya
