Bagikan :
Sonora.ID - Di saat pandemi seperti ini banyak orang yang menemukan hobi baru, termasuk bersepeda. Tak dapat dipungkiri lagi, pengguna sepeda, khususnya di Indonesia melonjak pesat selama pandemi.Kita
Beda dari sepeda konvensional, E-Bike memiliki motor layaknya kendaraan bermotor lainnya. E-Bike masuk ke Indonesia sekitar tahun 2015-an. Tetapi pada awal tahunnya, E-Bike masih sepi peminat yang dikarenakan oleh regulasi dan teknologi industry di Indonesia.
Baca Juga: Cetak Penjualan Rp 1 Triliun per Tahun, Ini Strategi Jitu Element Bike
Ngomong-ngomong tentang E-Bike, di dunia E-Bike sendiri memiliki brand yang sangat canggih layaknya mobil Tesla di dunia permobilan. Nama brand dari E-bike itu adalah VanMoof. VanMoof telah memiliki fans sendiri bagi para pecinta E-Bike.
Dilansir dari Hypebeast.com, pada tahun 2009, VanMoof didirikan oleh dua bersaudara, yakni Taco dan Ties Carlier di Belanda.
Walaupun minimalis, VanMoof memiliki teknologi canggih seperti Anti-theft technology, Headwinds, dan Heatwaves. VanMoof siap menjadi pemimpin revolusi di dunia persepedaan.
Selain canggih, ada hal lainnya yang dimiliki E-Bike yang satu ini, yaitu Craftmanship yang unik. Ada juga teknologi electronic gear shifting pertama di kelasnya yang dapat menempuh kecepatan hingga 25 km/jam.
Satu lagi keunikan yang dimiliki VanMoof ialah teknologi Anti-theft nya yang memakai system Kick lock yang memungkinkan penggunanya mengaktifkan alarm hanya dengan mengetukan kaki.
Untuk model X3 dan S3, VanMoof mematok harga sekitar 36 juta rupiah. Creative Director dari VanMoof, yakni Pascal Duval mengungkapkan bahwa harga VanMoof terbilang affordable jika dilihat dalam jangka panjang.
Pada akhir 2021, VanMoof siap mebuka 50 cabang outlet di seluruh dunia dan saat ini mereka telah membuka outlet mereka di Amsterdam, Berlin, London, New York, Paris, San Francisco, Seattle, dan Tokyo.
Baca Juga: Robbie Bike Shop, Toko Sepeda Kekinian yang Ada di Palembang
