Hanya 6 Hari, Ekspor Komoditas Unggulan Sulsel Capai Rp 98 Miliar

15 Agustus 2021 08:20 WIB
Kegiatan Merdeka Ekspor yang digelar di Terminal Peti Kemas Makassar
Kegiatan Merdeka Ekspor yang digelar di Terminal Peti Kemas Makassar ( Dok Humas Pemprov Sulsel)

Makassar, Sonora.ID - Sulawesi Selatan mengirim 11 komoditas unggulannya ke luar negeri dalam rangka Merdeka Ekspor yang diselenggarakan serentak, Sabtu (14/8/21).

Seremoni Merdeka Ekspor diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) secara virtual dari Istana Bogor. Hadir pula, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Lutfi Natsir kepada awak media mengatakan, sebanyak 15 eksportir turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Masing-masing eksportir mengirim komoditas yang bernilai jual tinggi ke
12 negara.

Baca Juga: Komoditas Ekspor, Jatim Perluas Akses Pasar Sektor Perikanan

Diantaranya China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Jepang, Jerman, Singapura, Thailand, Pakistan, Philipina, dan Perancis.

"Meliputi 11 komoditas yakni mete kupas, minyak mete, kulit mete, biji kakao, merica putih, biji kopi, cabe, kakao liquor, rumput laut. Ada juga porang dan sarang walet," ujar Lutfi Natsir saat ditemui di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar.

Tak tanggung-tanggung, nilai ekspor komoditas unggulan Sulsel yang berhasil diekspor mencapai Rp 98 miliar. Jumlah tersebut terkumpul hanya dalam waktu enam hari, yakni mulai 9 hingga 14 Agustus 2021.

Baca Juga: Besok, Sulsel Kirim 6 Komoditas Unggulan Semarakkan Merdeka Ekspor

"Dan ini tidak ada yang di-up karena by system. Ada sistem kita ketika mengeluarkan sertifikat ekspor itu terekam. Namanya Indonesia National Single Window," jelasnya.

Lutfi menuturkan, pihaknya akan terus menggeliatkan ekspor secara berkelanjutan. Bahkan, pihaknya berencana melakukan pemetaan guna mencari komoditas-komoditas lain yang memiliki potensi ekspor.

Sejauh ini, kata Lutfi, dua komoditas yang telah masuk prioritas ekspor adalah sarang walet dan porang.

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Melepas Ekspor Batu Damar dan Rempah ke Luar Negeri

"Baru mau kita lakukan, selama ini tugas utama pencegahan dan pengendalian Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Tetapi kami akan melakukan mapping terhadap komoditas yang bisa kita ekspor," ujarnya.

Lebih jauh, Lutfi menambahkan, kegiatan eskpor ini membawa berkah bagi perekonomian secara nasional. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, ekspor berkontribusi sekitar 15 persen terhadap perekonomian nasional.

Secara rinci ia menyebut, pada Januari hingga Juli, nilai ekspor seluruh Indonesia sudah menembus angka Rp200 triliun.

Baca Juga: Nilai Ekspor Minyak Nabati dan Hewani Meningkat, Jadi Penyumbang Ekspor Terbesar di Sumut

Ekspor Sektor Pertanian Nyaris Setara dengan Pertambangan

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mendengarkan sambutan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo secara virtual dalam rangka Merdeka Ekspor

Dalam kesempatan yang sama, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku akan terus mendorong ekspor pertanian dapat menyalip ekspor sektor pertambangan yang selama ini mendominasi.

Optimisme tersebut didasari catatan ekspor Sulsel khususnya sektor pertanian dalam beberapa tahun terakhir melejit signifikan. Catatan ekspor pertanian Sulsel, kata Sudirman, nyaris setara dengan ekspor pertambangan dari tahun 2020 - 2021.

“Angkanya untuk ekspor pertanian 11,45 persen dan pertambangan 14,4 persen. Terpaut hanya 3 persen," ucap Sudirman.

Baca Juga: 356 Ton Komoditas Ekspor Garuda Indonesia Terbangkan Selama Enam Bulan ke Jepang

Olehnya itu, pihaknya optimistis eskpor pertanian akan menjadi terdepan di Sulsel. "Ekspor ini menjadi memontum yang baik bagi petani dalam meningkatkan kesejahteraanya. Pangan menjadi keunggulan Sulsel," pungkas Sudirman.

Sementara, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyambut hal ini dengan antusias. Ia menyatakan, Sulsel sejak dahulu telah menjadi pintu bagi banyak sektor, termasuk pertanian.

“Banyak hal yang harus gatenya harus di Sulsel. Sulsel tidak boleh lagi mengandalkan tambang-tambang makan pagi Pak Gub. Pertanian makan untuk selamanya. Terima kasih Pak Gubernur,” imbuh Mentan SYL.

Baca Juga: Masa Pandemi Covid-19, Ekspor Ikan Alami Kenaikan hingga 18,71 Persen

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm