Mengapa Test PCR itu Mahal? Berikut Penjelasan Tenaga Ahli Satgas Covid-19

18 Agustus 2021 18:05 WIB
Ilustrasi PCR
Ilustrasi PCR ( Jati Sasongko)

Palembang, Sonora.ID – Ramai perbincangan biaya test PCR di India jauh lebih murah ketimbang di Indonesia. Di India biaya test PCR hanya Rp 97 ribu sementara di Indonesia mencapai 900 ribu.

Mengapa test PCR di Indonesia mahal? Prof. Yuwono, M. BIOMED, Tenaga Ahli Satgas Covid-19 Sumsel dan juga Direktur RS. Pusri menjelaskan penyebabnya kepada Sonora (16/08/2021).

“Untuk melakukan test PCR ada 3 biaya yang harus ditanggung oleh yang punya alat PCR nya. Biaya pertama adalah biaya pengambilan sampel, diambil swab, ada zat VTM yang sesudah swab dimasukkan ke tabung. Kedua adalah biaya ekstraksi asam nukleat dari sampel sampai PCR. Biaya ketiga adalah biaya lain-lain seperti air, listrik, peralatan, tenaga kerja dan sebagainya," ujarnya.

Baca Juga: Harga PCR Turun, KKI Minta Kualitas Tes PCR Tidak Menurun

Tiga biaya ini disebut biaya produksi. Selama ini biaya produksi bisa mencapai 500 hingga 700 ribu lebih, maka diawal kemaren kita biayanya diangka 950 ribu yang ditetapkan pemerintah. belakangan presiden Jokowi menetapkan biayanya diangka 550 ribu maksimum.

“Kami menyambut baik, tinggal bagaimana tiga biaya tadi dilakukan adjustment atau penghitungan ulang,” tukasnya.

Pusri sendiri sudah mengeluarkan hasil PCR dalam 1 x 24 jam. Pemeriksaan PCR mulai dari sampel masuk sampai selesai membutuhkan waktu sekitar 7 jam, ditambah 2 jam untuk validasi data. Jadi kalau sampel masuk jam 10 pagi maka jam 19 sudah keluar hasilnya.

Pemeriksaan PCR ada dua. Pertama oleh laboratorium yang ditugaskan negara seperti BBLK, semua pemeriksaan ditanggung negara alias gratis. Yang kedua dilakukan oleh pihak swasta, bahan bakunya membeli.

“Tolong pemerintah, kita memperoleh barang-barang untuk PCR dengan cara membeli. Mohon harganya bisa diturunkan separo dari sebelumnya. Kedua harus ada mekanisme yang jelas. Contoh PCR gratis kemana kontaknya? katakanlah puskesmas terdekat, puskesmas bisa bekerja sama dengan RT setempat. Warga lapor ke RT, kemudian RT lapor ke puskesmas, selanjutnya puskesmas melakukan swab pengambilan, dan dikirim ke lab yang menginginkan pemeriksaan gratis. Seperti itu pemeriksaan akan cepat hasilnya,” ujarnya.

Sejauh ini PCR adalah pemeriksaan yang memastikan teridentifikasinya virus. PCR memutuskan apakah sesorang positif covid atau tidak.

“Semoga masyarakat lebih melek dengan masalah ini, mereka tahu kemana harus memeriksakan diri,” tandasnya.

Baca Juga: Menanggapi Harga PCR yang Diminta Presiden, Anies Baswedan akan Lakukan Pengecekan di Jakarta

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm