PAM Jaya Kekurangan 13.000 Liter Per Detik Air Bersih untuk Capai Layanan 100%

1 September 2021 20:10 WIB
Dirut PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo dalam diskusi bersama Balkoters (01/09/2021)
Dirut PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo dalam diskusi bersama Balkoters (01/09/2021) ( Sonora FM Jakarta)

Sonora.ID - Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya perusahaan milik DKI Jakarta memiliki tanggung jawab pelayanan penyediaan air minum/bersih di DKI Jakarta.

Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan 81% layanan air minum perpipaan DKI Jakarta, air bakunya berasal dari Waduk Jati Luhur dan hanya 6% yang kemudian berasal dari sungai-sungai Jakarta.

Bambang menjelaskan cakupan layanan PAM Jaya saat ini baru mencapai 65% dengan jumlah pelanggan 907.000 dan 20.725 liter per detik air yang mengalir ke Jakarta.

Baca Juga: Polda DIY meluncurkan 5 aplikasi di Hari Bhayangkara

Sementara untuk mencapai layanan 100%, Bambang menyebut kekurangan 13.000 liter per detik.

"Saat ini cakupan layanan kita adalah 65% sementara jumlah pelanggan 907,000 pelanggan sampai dengan bulan Juli. Air yang kemudian mengalir ke Jakarta itu kurang lebih 20.725 liter per detik. Coba bayangkan, 20.725 liter per detik dan Ini semua kita masih kekurangan kurang lebih 13.000 liter per detik apabila kita akan mencapai layanan 100%," ungkap Bambang dalam diskusi virtual, Rabu (01/09/2021).

Bambang menjelaskan, ada 13 sungai dan 108 embung/ situ/ waduk yang ada di DKI Jakarta. Dan hanya 6% yang bisa dimanfaatkan untuk pelayanan air minum di DKI Jakarta.

Baca Juga: Program PAM Swakarsa Gagasan Komjen Listyo Sigit akan Dilengkapi dengan Teknologi Panic Button

Itu pun harus menambahkan treatment lebih lanjut karena air baku mutunya di bawah standar.

Untuk bisa mencapai cakupan layanan 100% Bambang telah memproyeksikan langkah langkah hingga 2030, salah satunya prioritas wilayah yang belum ada jaringan perpipaan.

"Inilah yang kemudian kami buat proyeksinya sampai dengan tahun 2030, apa saja yang kemudian harus kita lakukan untuk bisa mencapai cakupan layanan di tahun 2030 sebesar 100%. Peta ini (slide diskusi) menunjukkan bahwa jaringan perpipaan, saya sampaikan di sini yang berwarna biru itu adalah jaringan perpipaan di DKI Jakarta. Dan kita lihat yang merah itu yang belum ada jaringan perpipaannya, daerah Barat dan Utara DKI Jakarta" jelas Bambang.

Daerah Barat dan Utara Jakarta tidak ada sumber alternatif air yang bisa dipakai sehingga daerah tersebut diprioritaskan mendapat layanan.

Baca Juga: Selama Pandemi, Kebutuhan Air Bersih Mengalami Peralihan Komsumsi Air

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm