Bagikan :
Sonora.ID - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupaya untuk menurunkan angka buta aksara di Indonesia.
Saat ini angka buta aksara sebesar 1,71 persen atau sekitar 2.961.060 orang tahun 2020 lalu. Kemendikbudristek menargetkan Indonesia bebas buta aksara tahun 2030.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Pauddikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri mengungkapkan, untuk menuntaskan buta huruf di Indonesia, pihaknya menyusun beberapa strategi. Pertama, meningkatkan literasi remaja, khususnya anak sekolah dalam menjalankan kurikulum pada penguasaan kompetensi dan penguasaan karakter.
Baca Juga: Kemendikbud Adakan Kelas Vokasi untuk Kolaborasi Bangun Pariwisata
“Dari kurikulum tersebut kita lakukan penguatan literasi, numerasi serta karakter,” ujar Jumeri dalam peringatan Hari Aksara Internasional yang dilakukan secara virtual, Sabtu (11/9/2021).
Strategi kedua, lanjut Jumeri, meningkatkan kualitas pendidikan dan penguatan literasi masyarakat.
Kebutuhan tersebut semakin penting dan mendesak terutama di era pandemi Covid-19 saat ini.
“Strategi keempat adalah kerjasama dan kolaborasi satuan pendidikan dengan berbagai pihak harus terus dikembangkan secara terprogram dan berkesinambungan.
Baca Juga: Kuliah Tatap Muka Digelar Tahun Ini, Berikut Aturan dari Kemendikbud
