Kesal Penyaluran Bansos di Kalsel Terlambat, Risma Ngamuk Sampai Pukul Meja

15 September 2021 15:10 WIB
kunjungan Mensos, Tri Rismaharini ke Kalsel
kunjungan Mensos, Tri Rismaharini ke Kalsel ( Smart Banjarmasin/Razie)

Banjarbaru, Sonora.ID - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini marah besar di acara Pemadanan Data Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin di Jalan Trikora Banjarbaru, pada Rabu (15/09) siang.

Ekspresi kemarahan mantan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur itu sangat terlihat. Ia menumpahkannya dengan cara memukul meja, hingga harus menenangkan diri di luar ruangan.

Penyebab kemarahan Risma tak lain adalah minimnya serapan Bantuan Sosial (Bansos) yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kerusakan mesin EDC dan kekosongan kas bank plat merah, menjadi akar masalah terlambatnya penyaluran Bansos tersebut.

"Bank penyalur agar tidak menunda penyerahan bantuan, karena penerimanya jelas, tidak ada masalah dengan data, alamatnya bisa dicari. Buktinya sejak saya rapat pukul 7.30 sampai pukul 11.00 ini bisa dibagikan yang tidak bisa transaksi," jelas Risma kepada awak media yang menunggu di luar ruangan.

Risma juga menemukan permasalahan penyaluran bantuan untuk penerima manfaat yang tinggal di daerah terpencil.

Penyaluran bantuan dengan jarak tempuh hingga 15 jam menurutnya tidak memungkinkan bagi penerima manfaat untuk mengambil bansos.

Baca Juga: Berada di Angka 37%, Capaian Vaksinasi di Banjarbaru Jauh di Atas Rata-rata Nasional

"Tidak fair kalau mereka mendapat Rp.300.000, sementara biaya yang harus dikeluarkan sampai ke lokasi transaksi sampai Rp. 500.000," jelasnya.

Nantinya, Risma memerintahkan agar bank yang menyerahkan bantuan ke tempat penerima manfaat, bukan penerima manfaat yang datang ke lokasi transaksi.

"Bank nanti yang mendatangi mereka dikasih cash saja, karena mereka terpencil tidak ada ATM," papar Risma.

Ia mengatakan juga akan berbicara dengan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor agar masyarakat yang ada di daerah terpencil ditetapkan menjadi komunitas adat terpencil sehingga Kemensos dapat membuat treatment berbeda dengan daerah lain.

"Nanti saya akan bicara dengan bapak gubernur terkait persoalan ini," janjinya.

Kunjungan kerja Risma ke Banjabaru Kalimantan Selatan selain melakukan koordinasi dengan pendamping PKH dan bank penyalur yakni BRI dan Mandiri, juga menyerahkan bantuan bagi anak yatim, piatu dan yatim piatu di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (PSBL) Budi Luhur Banjarbaru.

Baca Juga: PTS Terbatas SMP di Banjarmasin, Sekolah Tak Sediakan Ujian Online

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm