Sonora ID – Ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa memiliki anjing dapat membuat pemiliknya lebih bahagia dan lebih sehat.

Namun, tahukah kamu bahwa jenis perkataan dan perbuatan yang manusia buat sebenarnya juga memiliki efek pada pilihan tindakan hewan peliharaan ini?

Para peneliti di Universitas Wina telah menganalisis 260 ras anjing berbeda untuk mengetahui apakah anjing dapat membedakan antara kebenaran atau kebohongan yang diucapkan oleh pemiliknya.

Studi dilakukan melalui trik 2 mangkuk di mana yang satu dibiarkan kosong dan yang lain berisi camilan tersembunyi.

Baca Juga: 12 Ras Anjing yang Tepat untuk yang Pertama Kali ingin Memelihara Anjing

Pertama-tama, anjing diperkenalkan dan dilatih untuk mengikuti instruksi dari satu orang manusia.

Mereka diajarkan untuk memilih salah satu dari dua mangkuk yang berisiikan makanan sugguhan.

Ketika anjing itu patuh dan memilih dengan benar atau sesuai dengan instruksi, manusia akan memberikan makanan tambahan sebagai hadiahnya.

Di tahap selanjutnya, anjing dibiarkan untuk melihat bagaimana manusia kedua mengubah posisi makanan tersembunyi dari satu mangkuk ke mangkuk lainnya.

Dalam beberapa kasus yang berbeda, peneliti juga menghadirkan orang ketiga yang bertugas sebagai pengamat.

Eksperimen trik 2 mangkuk lalu dilakukan kembali, tetapi dengan pemberian instruksi oleh manusia kedua berusaha untuk menipu anjing.

Dengan kata lain, anjing sengaja diarahkan untuk mengambil makanan di mangkuk yang salah atau tidak berisi makanan tersembunyi.

Anjing yang sebelumnya sudah melihat proses pemindahan makanan tersembunyi memutuskan untuk mengabaikan instruksi manusia.

Baca Juga: 8 Ras Anjing Ini Dilarang di Berbagai Negara, Lihat Disini Daftarnya!

Berdasarkan data tersebut, Para peneliti menarik kesimpulan bahwa anjing dapat membedakan kebohongan dan bertindak sesuai dengan hasil identifikasi tersebut.

Penelitian dilanjutkan dengan memasukan manusia ketiga ke dalam ruang percobaan.

Manusia ketiga yang tidak mengetahui lokasi makanan tersembunyi diminta untuk memilih salah satu mangkuk secara acara dan memberikan instruksi sesuai dengan pilihannya.

Anjing yang mengetahui ketidahtahuan manusia ketigaa juga juga memutuskan untuk mengabaikan perintah yang diberikan.

Hal ini kemudian mengindikasikan bahwa anjing juga mengetahui manusia dan perintah mana yang tidak akan berguna bagi mereka.

Penelitian serupa sebenarnya sudah dilakukan di masa lalu dengan subjek anak-anak di bawah 5 tahun, serta kera atau simpanse.

Uniknya, data perbandingan menunjukan bahwa anjing memiliki kemungkinan lebih kecil untuk ditipu oleh perintah yang salah daripada anak-anak atau hewan lain.

Hasil penelitian menjadi bukti bahwa anjing tidak hanya sekedar mengikuti perintah pemiliknya tetapi juga memproses niat dan keyakinan seorang pemilik akan perintahnya.

Baca Juga: Jangan Salah Kasih Makan, Ini 6 Jenis Makanan yang Tak Boleh Diberikan pada Anjing

Penelitian ini tidak bisa menentukan asal usul evolusi kemampuan anjing untuk membedakan kebohongan dan kebenaran.

Para peneliti juga menyarankan untuk diadakannya penelitian tambahan untuk mengetahui perbedaan hasil antara berbagai jenis anjing dengan lebih terperinci.

Namun, kini manusia tahu bahwa dibalik ekor mereka yang bergoyang-goyang, anjing ternyata memiliki pikiran yang bijaksana dalam membuat keputusan.