Sonora.ID - Penanganan kanker pada anak tidak selamanya harus full diisi oleh pengobatan secara kimiawi seperti kemoterapi.
Tetapi, pendampingan selama penanganan dan pengobatan kanker pada anak pun perlu untuk dilakukan oleh para orang tua dari anak-anak penderita kanker.
Sallysana Sorongan, Ketua Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI), mengatakan pendampingan seperti menemani anak-anak dengan kanker merupakan salah satu hal yang YKAI sering lakukan.
Namun, pendampingan saat ini tidak dapat dilakukan secara langsung oleh Sally akibat adanya pandemi yang membuat rumah sakit memiliki beberapa regulasi dalam mengatur kunjungan seseorang.
Dalam mensiasatinya, Ketua YKAI ini pun mengubah pendampingan ke dalam bentuk online, sehingga anak-anak penderita kanker dapat selalu didampingi dalam bermain dan belajar.
Pendampingan ini juga dibantu oleh para donatur YKAI dan volunteer.
Lalu, mengapa pendampingan ini perlu dilakukan?
Baca Juga: Penyebab Kanker Serviks, Dokter: Laki-laki juga Harus Vaksin HPV, karena…
Berdasarkan penuturan dr. Haridini Intan Setiawati, Sp. A[K]., yang hadir sebagai narasumber pada acara Sonora Talkshow yang ditayangkan melalui YouTube Sonora FM, pendampingan dapat memengaruhi tingkat kesembuhan kanker.
Dokter Spesialis dan Konsultan Anak ini mengatakan bahwa penyembuhan holistik atau penyembuhan secara total ini diperlukan oleh para anak penderita kanker.
Penyembuhan secara total melalui pendampingan dapat membuat anak dan orang tua memiliki pikiran yang positif dalam menghadapi kanker.
Selain itu, pendampingan secara holistik juga dapat menghadirkan sosok teman atau sahabat kepada anak-anak yang menderita kanker.
Pendampingan ini dapat dilakukan ketika para anak sudah selesai dikemoterapi. Mereka dapat bermain dengan adanya pendampingan tersebut.
Sehingga, tercipta perasaan senang dalam tubuh anak-anak tersebut.
Perasaan senang ini yang akan menjadi hal positif kepada anak-anak penderita kanker. Hal ini akan membuat mereka mendapatkan progres yang baik selama pengobatan kanker berlangsung.
Baca Juga: Kanker Terjadi karena Faktor Keturunan? Simak, Ini Jawaban Dokter