Bagikan :
Sonora.ID - Nicolas Cage telah mengatakan bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan dunia akting terlepas dari jumlah filmnya yang tinggi.
Aktor, yang percaya bahwa dia telah muncul pada lebih dari 117 film, berbicara tentang masalah pensiun dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
"Itu tidak mungkin terjadi," katanya kepada EW ketika ditanya apakah dia akan meninggalkan pekerjaan itu.
Baca Juga: Sutradara Film 'Dune' Denis Villeneuve Sebut Film Marvel Kebanyakan 'Cut dan Paste'
"Melakukan apa yang saya lakukan di bioskop seperti malaikat pelindung bagi saya, dan saya membutuhkannya." Imbuhnya.
Aktor yang baru-baru ini muncul di layar dalam drama kuliner Pig, percaya bahwa dia "lebih sehat" ketika dia melakukan pekerjaannya.
“Saya membutuhkan tempat yang positif untuk mengekspresikan pengalaman hidup saya, dan pembuatan film telah memberi saya hal itu,” katanya.
Dia melanjutkan untuk membandingkan jumlah filmnya yang panjang dengan Humphrey Bogart dan James Cagney.
Dia menambahkan: “Jerry Lewis adalah salah satu teman saya, dan dia dan saya akan pergi dan makan malam bersama, dan dia akan berkata, 'Berapa banyak film yang kamu punya?' Aku jawab, 'Aku punya sekitar 100, berapa banyak yang kamu punya?' 'Saya mendapat 40. Jadi Anda mendapat dua kali lipat dari saya?' 'Yah, aku tidak tahu itu, Jerry'."
Pada bulan Juli, Cage mengakui bahwa dia tidak akan menonton film fiksi di mana dia memainkan versi dirinya sendiri.
The Unbearable Weight of Massive Talent akan dirilis pada April 2022.
Baca Juga: Kangen Nonton di Bioskop? CGV Mulai Beroperasi Kembali, Cek Lokasi dan Filmnya di Sini!
Dalam film tersebut, versi layar Cage dari dirinya sendiri setuju untuk tampil berbayar di pesta ulang tahun seorang miliarder super fan.
“Saya tidak akan pernah melihat film ini,” kata Cage kepada Variety.
“Saya diberitahu itu film yang bagus. Saya diberitahu bahwa orang-orang menyukainya dan menikmati perjalanannya, tetapi saya membuatnya untuk penonton.”
Dia menambahkan: “Terlalu banyak bagi saya untuk pergi ke pemutaran perdana dan duduk di sana bersama semua orang. Secara psikologis, itu terlalu aneh dan menyakitkan bagi saya.”
