Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang, Saksi Bisu Perjuangan Para Pahlawan Nasional

25 September 2021 18:40 WIB
Museum Mandala Bhakti
Museum Mandala Bhakti ( Tribun Jateng)

Sonora.ID - Museum Perjuangan Mandala Bhakti merupakan salah satu museum di Semarang yang menjadi tempat untuk mengenang dan menyimpan bukti-bukti sejarah perjuangan putra putri bangsa saat melawan para penjajah.

Museum yang diresmikan pada tanggal 1 Maret 1985 oleh Mayor Jenderal Soegiarto ini didalamnya berisi berbagai senjata yang digunakan oleh para pahlawan saat menghadapi peperangan, mulai dari senjata tradisional seperti, keris, tombak, bambu runcing, dan busur, hingga senjata modern seperti, pistol (Luger, caliber, dsb), senjata pelontar, granat, senjata mesin berat, amunisi dan lain sebagainya yang dipajang dengan rapi di dalam etalase. 

Baca Juga: Jarang Disorot, Semarang Juga Memiliki Galeri Museum Rekor Dunia Indonesia

Selain senjata, berbagai benda lainnya seperti, seragam yang digunakan oleh para TNI saat peperangan, kendaraan perang, data, dokumentasi perjuangan TNI, dan foto-foto pahlawan Indonesia.

Benda bersejarah ini diurutkan sesuai dengan peristiwa yang telah terjadi, salah satunya peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang dan Gerakan 30 September.

Di dalam museum ini juga terdapat lukisan-lukisan Pangeran Diponegoro yang menghiasi dinding sebagai bentuk penghormatan kepada Pangeran Diponegoro yang dianggap telah menjadi panutan bagi para pahlawan dalam memperjuangkan Bangsa Indonesia. 

Lukisan-lukisan ini menceritakan secara runtut kisah Pangeran Diponegoro sejak bayi hingga dewasa, termasuk kisah perjuangan dan pengorbanannya saat melawan penjajah.

Baca Juga: Bunda, Yuk Ajak Si Kecil Jalan-Jalan Ke Museum Virtual

Bahkan, pakaian dan alat yang digunakan Pangeran Diponegoro juga turut dipamerkan di museum ini. 

Sebelum dialih fungsikan menjadi museum, gedung Mandala Bhakti digunakan sebagai gedung pengadilan tinggi (Raad van Justitie) bagi masyarakat Eropa yang berada di Semarang yang didesain oleh I Kuhr E dan Van Leeuwen pada sekitar tahun 1930-an. 

Pada tahun 1942, Gedung Mandala Bhakti berhasil direbut oleh Jepang dan dijadikan markas Kempeitai (Korps Prajurit Hukum) militer Jepang.

Berlanjut ke tahun 1950-an, gedung ini diambil alih oleh Kodam IV/Diponegoro yang kemudian dijadikan markas besar Wilayah II. 

Bagi yang ingin berkunjung, jam operasional Museum Perjuangan Mandala Bhakti adalah sebagai berikut; 

- Senin – Sabtu : 08.00 – 15.00 WIB

- Minggu : tutup 

Alamat: Jl. Unika Soegijapranata No.1, Barusari, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Baca Juga: Berkunjung ke Museum-Museum Unik di Kota Semarang? Siapa Takut

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm