Investasi Saham Kendaraan Menuju Financial Freedom Di Masa Depan

26 September 2021 12:05 WIB
Investasi reksadana
Investasi reksadana ( https://unsplash.com/photos/OlSGcrLSYkw)

Sonora.ID - Minat anak muda atau generasi milenial untuk berinvestasi mulai meningkat.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan pasar modal di Tanah Air didominasi investor berusia muda.

Menurut Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, seperti dikutip dari IDXChannel, secara total jumlah investor berusia muda saat ini mencapai 70 persen dari total investor saham yang ada di Indonesia yang nyaris 1,4 juta investor.

Pertumbuhan terbesar ada dari investor di bawah usia 25 tahun, disusul investor usia 26-30 tahun, lalu investor dengan usia 31-40 tahun, dan terakhir investor di atas 40 tahun.

Baca Juga: 4 Saran yang Wajib Diperhatikan Sebelum Kamu Membeli Robot Trading

Disinyalir minat anak milenial berinvestasi lantaran banyak di antara mereka memiliki uang 'menganggur' di saat pandemi Covid-19.

Pembatasan kegiatan sosial yang diterapkan pemerintah mulai dari PSBB hingga PPKM membuat kegiatan 'hedon' anak muda terhenti.

Dana yang biasanya sudah dianggarkan untuk traveling, ke kafe atau nongkrong di coffee shop, akhirnya nggak terpakai dan mengendap di rekening tabungan.

Uang 'menganggur' inilah yang akhirnya dimanfaatkan untuk berinvestasi, baik saham, reksadana atau emas.

Baca Juga: Tidak Usah Khawatir, Ini 4 Alasan Kamu Harus Investasi Reksadana!

Memulai Investasi

Dalam Webinar 'Investasi Saham Di Masa Pandemi' yang digelar Radio Motion 97.5 FM Jakarta bersama PT Pegadaian (Persero), Felicia Putri Tjiasaka selaku pembicara mengingatkan para pemula untuk melakukan tiga hal sebelum berinvestasi.

Yang pertama menurut Feli seperti dia kutip dari buku "The Richest Man in Babylon" adalah bayar dirimu sendiri.

Maksudnya, setiap kita menerima gaji sisihkan lebih dulu sebagian pendapatan untuk diri kita di masa depan, baru setelah itu untuk kebutuhan hidup sehari-hari termasuk membayar sejumlah tagihan atau cicilan.

"Karena kita hidup bukan hanya untuk hari ini tapi juga untuk di masa depan, jadi bayar diri kita dulu untuk masa depan, baik dalam bentuk investasi maupun sesuatu yang dapat meningkatkan diri kita baik skill maupun pengetahuan," ujar Feli.

Baca Juga: Ingin Sukses Bisnis Event Organizer? Ikuti 6 Langkah Ini!

Berikutnya sebelum melakukan investasi sebaiknya mampu mengontrol keuangan, sambil menaikan income dengan menggandakan uang yang kita miliki dengan berinvestasi.

Beda Menabung dengan Investasi

Menabung dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Menurut Feli yang merupakan investment storyteller, perbedaan menabung dengan investasi bisa dilihat dari tujuannya.

"Menabung adalah menyimpan, uangnya disuruh istirahat dan nggak ada resiko. Sedangkan investasi tujuannya memperoleh return, kita mau uang kita bekerja, menggandakan uang kita. Tapi harus diingat selalu ada resiko dari berinvestasi," jelas Feli.

Feli pun mengingatkan bahwa return dan resiko selaku sejajar, tidak ada yang lebih tinggi atau pun lebih rendah.

"Jika ada investasi yang menjanjikan return hingga 50 persen maka resikonya pun sama," tegas Feli.

Untuk itu bagi para investor pemula harus berhati-hati dari tawaran investasi yang menawarkan return tinggi.

Baca Juga: Ingin Sukses Bisnis Event Organizer? Ikuti 6 Langkah Ini!

"Jangan serakah dalam berinvestasi karena ingin cepat kaya, karena hal ini yang bisa membuat kita terjerat dalam investasi bodong yang sering menawarkan return yang tinggi."

Kenapa Harus Berinvestasi ?

Tujuan orang berinvestasi bermacam-macam, tapi yang pasti tujuannya adalah mencapai kebebasan finansial (financial freedom) di masa depan.

Dengan kebebasan finansial di usia tertentu, tentunya kita nggak perlu lagi kerja keras untuk mendapatkan uang, karena harta yang dimiliki dirasa sudah cukup untuk menghidupi kita.

Feli pun mengingatkan dalam berinvestasi harus memiliki tujuan apakah jangka pendek atau jangka panjang, dan juga profil resiko.

Baca Juga: Tidak Usah Khawatir, Ini 4 Alasan Kamu Harus Investasi Reksadana!

Keuntungan Dari Investasi Saham

Membeli saham sama dengan membeli bisnis. Keuntungan yang didapat investor adalah capital gain dan deviden.

"Dalam berinvestasi kita harus menentukan dapat untungnya dari capital gain (valuasi perusahaan) atau cash flow. Kalau cash flow base kita setiap bulan dapat uangnya, tapi kalau capital gain kita nggak dapat uangnya namun kita punya saham dari nilai perusahaan yang naik."

Untuk itu Feli menyarankan untuk para investor muda cari perusahaan yang menawarkan keuntungan capital gain, namun untuk yang sudah tua dan mencari passive income pilih yang menawarkan deviden.

Baca Juga: Investasi Haji di BPKH Selama 25 Tahun, Aman kah Bagi Para Umat Haji?

Tips Investasi Saham Bagi Pemula

Untuk para investor pemula sebaiknya beli saham yang berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang perbankan atau consumer goods.

Alasannya karena kedua jenis perusahaan ini memiliki bisnis yang sederhana namun bisa mencetak laba signifikan tiap tahunnya. Jadi, harga saham biasanya akan sering naik dan cenderung stabil.

Sebaiknya juga pilih investasi saham untuk jangka panjang karena lebih aman dan menguntungkan. Investasi jangka panjang memiliki risiko yang lebih rendah apabila kamu memilih perusahaan yang tepat.

Terakhir, sebelum berinvestasi kita tentunya harus membuka rekening efek yang difasilitasi perusahaan sekuritas. Untuk itu kita harus jeli memilih perusahaan sekuritas dengan biaya transaksi yang kecil.

Ingat, tiap perusahaan sekuritas itu akan memungut biaya untuk tiap transaksi saham yang dilakukan. Biasanya untuk pembelian saham dipungut biaya 0,19% per transaksi, sementara untuk penjualan 0,29% per transaksi.

Dengan memilih perusahaan sekuritas dengan biaya transaksi yang kecil, kamu dapat memaksimalkan keuntungan yang didapat dari saham.

Baca Juga: Informasi Umum Program Satu Juta Rumah PUPR yang Perlu Kamu Tahu

Gadai Efek

Seiring dengan meningkatnya minat anak muda berinvestasi saham, PT Pegadaian (Persero) meluncurkan fitur dengan anama Gadai Efek.

Dijelaskan Assistant Manager II PT Pegadaian (Persero), Moch. Hanafi Fauzi Seva, Gadai Efek merupakanb pemberian kredit likuiditas kepada nasabah untuk jangka waktu tertentu, dengan agunan saham atau obligasi milik nasabah yang diperdagangkan di BEI tanpa harus kehilangan aset investasinya.

Tujuan gadai efek ini bisa untuk keperluan konsumtif, produkti atau juga investasi.

'Dengan Gadai Efek ini nasabah yang butuh dana untuk membeli saham baru dapat menjaminkan saham yang dimiliki, tanpa harus kehilangan hak atas kepemilikan saham tersebut," tutur Hanafi.

Artinya deviden atau kupon hasil dari saham masih milik nasabah.

Baca Juga: 4 Kendala Program Satu Juta Rumah Kementerian PUPR, Ini Progresnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm