Budaya Makan Saprahan yang Patut Dilestarikan

10 Oktober 2021 18:45 WIB
Ilustrasi budaya Saprahan
Ilustrasi budaya Saprahan ( tribunmempawah.com)

Kemudian juga ada kue-kue khas Kalbar diantaranya Bingke, Sangon, Putu Buluh sampai dengan Pengkang. 

Beberapa warga Desa Pasir Panjang, Kecamatan Mempawah Timur misalnya, yang berkumpul Bersama–sama di satu diantara depan rumah warga sambal membawa aneka makanan dan lauk pauk.

Baca Juga: Mengenal Gambang Semarang: Akulturasi Tradisi di Kota Semarang

Setelah berkumpul, selanjutnya dilakukan pembacaan doa tolak bala yang dipimpin langsung oleh Ustaz Muhardi, dimana isi doa memohon keselamatan kepada Allah Taala dan dijauhkan dari segala bencana maupun petaka. 

Ustad Muhardi mengatakan Robo-robo menjadi momentum meningkatkan silaturahmi dan mempererat kekompakan serta kebersamaan di masyarakat.

Satu diantaranya adalah dengan makan saprahan sehingga tetap terjalin komunikasi di masyarakat. 


PenulisWilliam
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm