5M Protokol Investasi Saham yang Perlu Kamu Ketahui, Ini Penjelasan Pakar Finansial

27 Oktober 2021 11:45 WIB
Protokol investasi 5M yang perlu kamu ketahui
Protokol investasi 5M yang perlu kamu ketahui ( Freepik.com)

Sonora.ID - Berbicara mengenai saham maka perlu adanya protokol yang perlu dilakukan.

Layaknya protokol kesehatan, protokol dalam investasi saham jika dilakukan akan meminimalisir risiko dan jika diabaikan, konsekuensi terbesarnya tidak akan segan untuk datang menghampirimu.

Protokol dalam investasi sedikit lebih banyak dibandingkan protokol kesehatan.

Protokol ini dijelaskan oleh Mohamad Teguh Teguh selaku Pakar Finansial bersama rekannya Eko Pratomo dari Halo FINA dalam siaran Radio Smart FM '5M Dalam Investasi Saham Menurut Halofina' (24/10/21). 

Baca Juga: Saking Mudahnya, Investasi Saham Kerap Dinilai Tak Aman? Cek Faktanya!

Apa sajakah protokol 5M dalam investasi tersebut? Simak kelima-limanya berikut!

1. Mau belajar

M yang pertama adalah mau belajar.

Ketika berinvestasi, umumnya investasi saham, maka kamu dituntut untuk mempelajari banyak hal.

Mulai dari rekam jejak perusahaan dan juga produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. 

Mempelajari perusahaan menjadi sangat penting karena kamu sebagai investor, atau pihak yang membeli perusahaan dan juga turut membantu kelancaran bisnisnya, tentu tidak ingin dirugikan.

2. Mengetahui risiko

Ketika memutuskan untuk berinvestasi saham, sudah sepatutnya kamu menerima fakta akan risiko-risiko yang dihadapi.

Umumnya, risiko yang sering dialami adalah harga sahamnya yang menurun.

Pada dasarnya, saham sering berfluktuasi dan dalam jangka waktu pendek, kemungkinannya akan selalu seperti itu. 

Protokol kedua ini berguna agar kamu tidak panik selagi masa penurunan, baik ketika itu hanya bersifat sementara ataupun signifikan.

Baca Juga: Beda Menabung di Bank dengan Saham, Simak Penjelasan Ryan Filbert

3. Mulai dari sedikit

Bagi yang pemula, sangat direkomendasikan untuk memulai investasi saham dengan kuantitas yang minim. 

"Besar kecilnya tidak didasarkan pada rupiahnya tapi dibandingkan dengan aset atau likuiditas yang dimiliki," ujar Teguh. 

Lebih lanjut Teguh menambahkan kalau investasi saham baiknya tidak ditujukan untuk mendanai kebutuhan dalam waktu dekat karena jika dipakai untuk hal tersebut, kemungkinannya kamu akan menjual saham dalam waktu singkat atau dalam kondisi harga pasar yang masih rendah. 

4. Memahami perusahaan

Hampir mirip dengan protokol nomor satu, namun protokol keempat ini lebih merujuk pada seberapa nyaman kamu dengan perusahaan yang akan kamu beli atau investasikan.

"Kalau kamu punya value dalam berinvestasi tentu tidak ingin membeli saham atau mebeli perusahaan yang membuatmu tidak nyaman," jelas Teguh. 

Value ini bisa diibaratkan ketika kamu tidak ingin membeli pabrik minuman keras terlepas dari tren lakunya. 

Selain itu memahami perusahaan juga berkaitan dengan waktu yang diluangkan untuk mengetahui secara mendetail pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan tersebut. 

Pastinya kamu tidak ingin dinahkodai oleh orang-orang yang tidak amanah.

Baca Juga: Catat! Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Mulai Investasi Saham sejak Dini

5. Menggunakan uang sendiri

Protokol M terakhir adalah menggunakan uang sendiri untuk berinvestasi.

Atau dalam artian lain kamu memiliki modal awal tanpa meminjam, terlebih dari pinjaman online (pinjol). 

Pinjol biasanya memiliki tenggat waktu pembayaran yang mungkin mendesak kamu untuk menjual saham guna membayar utang padahal harga sama sedang dalam jatuh-jatuhnya. 

Menjual di tengah kondisi tidak menguntungkan tersebut biasa disebut force sell.

 

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm