Konsen Bahas Pupuk dan Pakan, HKTI Barito Kuala Gelar Rakerda 2021

30 Oktober 2021 15:20 WIB
Ketua HKTI Kalsel saat pembukaan Rakerda 2021
Ketua HKTI Kalsel saat pembukaan Rakerda 2021 ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

Marabahan, Sonora-ID - Setidaknya ada dua hal ditekankan kepada kepengurusan Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Barito Kuala (Batola) untuk program kerja satu tahun kedepan.

Yakni pengolahan pupuk untuk pertanian dan pakan ternak untuk bidang perikanan.

Dua hal itu dibeberkan Ketua HKTI Batola, Hasan Ismail, usai membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tahun 2021, di gedung Balai Latihan Masyarakat Banjarmasin, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Jalan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Batola, Sabtu (30/10).

Baca Juga: Jadi Penyangga IKN di Kaltim, Kabupaten Tabalong Siapkan KPI Seradang

Dalam pelaksanaan Rakerda tersebut, sejumlah program kerja HKTI untuk masa kerja satu tahun kedepan juga akan dibahas secara terperinci bersama dengan 17 pimpinan cabang HKTI Kecamatan di Kabupaten Batola.

"Dari 17 Ketua HKTI Kecamatan yang berhadir semua, mereka masing-masing membawa aspirasi terkait di bidang pertanian," ucapnya, kepada Smart FM Banjarmasin.

Menurutnya, selama ini keterlambatan datangnya pupuk menjadi sebagian besar permasalahan yang terjadi di bidang pertanian.

Akibatnya hasil panen tidak sesuai dari yang seharusnya diharapkan.

"Pupuk ini biasanya terlambat. Ketika sudah hampir panen pupuknya baru datang, ini yang selalu jadi masalah," bebernya.

Baca Juga: 'Ditebang' Dengan Perlawanan, Bando di Jalan Ahmad Yani Ditarget Kelar 10 Hari

"Jadi yang tadi kita sampaikan adalah terkait kemandirian untuk mengolah pupuk secara mandiri. Karena selama ini kita selalu terpaku terhadap pupuk olahan pabrik," jelasnya lagi.

Ia melanjutkan, hal yang sama juga menjadi keluhan di bidang perikanan. Dimana permasalahan pakan ikan yang selalu menjadi keluhan bagi peternak ikan.

"Permasalahan terbesar kita saat ini di sektor perikanan yakni pakan ikan dan pabrik es," terangnya.

Baca Juga: Resmi! Tarif Baru PCR Ditetapkan. Pemko Banjarmasin Perlu Sosialisasi

Padahal di Batola sendiri, sentra perikanan terbesar yang ada di desa Tabunganen sangat berpotensi, baik Udang ataupun ikan Bandeng.

Namun lantaran permasalahan pakan dan pabrik es tersebut, maka hasil perikanan ini tidak bisa diberdayakan semaksimal mungkin.

"Saat ini pakan pabrikan itu harganya sangat tinggi sehingga kadang tidak bisa terbeli. Kemudian karena kita tidak ada Cool Storage maka hasil perikanan tidak bisa bertahan lama," ucapnya.

"Contohnya saja, Udang itu kan tidak bisa bertahan lebih dari setengah hari tanpa es, Udang itu akan layu dan membusuk, maka cool storage itu sangat kita harapkan," inginnya.

Sementara itu, Ketua HKTI Provinsi Kalsel, Rifqinizamy Karsayuda berharap, pengurus HKTI Batola bisa menjadi jembatan untuk memecahkan masalah yang selama ini menjadi keluhan petani.

Seperti permasalahan Pupuk dan Pakan ikan yang selalu dikeluhkan para petani saat ini.

Ia mengharapkan adanya giat secara mandiri yang dilakukan oleh para petani untuk menciptakan pupuk dan pakan ikan, tanpa harus berharap dengan hasil pabrikan.

"Ada dua permasalahan yang ingin kami selesaikan. Pertama kita ingin menghadirkan pupuk yang bisa dikelola oleh petani itu sendiri," paparnya.

"Kedua kita ingin menyelesaikan permasalahan pakan ikan. Kita akan bekerjasama dengan ULM untuk menemukan teknologi pakan yang tepat guna dan efisien yang bisa dimanfaatkan oleh para petambak ikan di Batola ini," pungkasnya. 

Baca Juga: Letakkan Pot Bunga, Mestinya Eks TPS Pasar Kuripan Tak Ada Sampah

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Setidaknya ada dua hal ditekankan kepada kepengurusan Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Barito Kuala (Batola) untuk program kerja satu tahun kedepan.