Hasto Wardoyo Tegaskan Kehamilan Terencana Tekan Prevalensi Stunting

4 November 2021 11:05 WIB
Kepala BKKBN Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)
Kepala BKKBN Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) ( )

Masih berdasarkan data Riset dan Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebesar 22,6 persen bayi lahir dengan panjang kurang dari 37 cm, hingga lahir sebelum waktunya sebesar 29,3 persen. Sementara bayi dengan berat badan saat lahir kurang mencapai 11,7 persen, dan lahir prematur 29,5 persen.

Hasto meminta agar prakonsepsi mendapat perhatian serius pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.

"Pre wedding bisa mencapai 50 sampai 100 juta rupiah dan itu bisa dilakukan. Tapi untuk prakonsepsi yang hanya lima puluh ribu rupiah saja banyak terbaikan mereka," ujar Hasto.

Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan rentang waktu tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi.

Hasto mengingatkan prakonsepsi penting agar anak yang dilahirkan terhindar dari stunting. "Kalau anemia, kualitas sel telur jelek. Pria perokok juga memiliki sperma yang tidak bagus. Semua ini bisa menyebabkan stunting pada anak yang dilahirkan," ujar Hasto.

Hasto meminta agar 75 hari sebelum bulan madu, pria sebaiknya mengurangi merokok agar sperma menjadi sehat. Ini karena sperma dibuat 75 hari sebelumnya. Setidaknya dibutuhkan 20 juta sperma sehat dalam 1 cc untuk mampu membuahi sel telur.

Demikian juga perempuan hendaknya mempersiapkan diri 90 hari sebelum bulan madu. "Mereka agar memeriksa hemoglobin (HB), asam folat. Karena itu, 1000 hari pertama kehidupan penting," ujar Hasto.

Hasto mengingatkan ada masa kritis 56 hari atau sejak pembuahan sampai delapan minggu di mana sepanjang periode itu organ-organ tubuh bayi berproses terbentuk. Pada minggu ke delapan organ tubuh bayi sudah lengkap terbentuk di dalam kandungan sehingga tidak bisa lagi diintervensi.

"Motorik, bicara hingga logika ditentukan sebelum 24 bulan. Kalau lewat itu tidak bisa dikoreksi. Stunting is stunting. Saat itu otak sudah tidak banyak berkembang," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, dalam periode itu seorang ibu harus ekstra hati-hati dalam menjaga kehamilannya. "Kalau ibu minum obat 'tetracyclin' dalam periode awal pembuahan hingga delapan minggu akan menyebabkan gigi anak nantinya berwarna coklat. Kalau minum obat dengan kandungan antasida untuk mengatasi mual, anak yang dilahirkan bisa mengalami bibir sumbing," terang Hasto Wardoyo.

Baca Juga: Kepala BKKBN: 1000 Hari Pertama Kehidupan Bayi Perlu Dikawal Untuk Cegah Stunting

Anak dengan kondisi stunting dianjurkan mendapat perawatan maksimal agar memiliki keterampilan yang baik, meski tinggi badan berhenti pada tinggi tertentu dan intelektualnya terbatas. "Untuk berkompetisi memang akan sulit mereka," tandas Hasto.

Anak yang dilahirkan dengan kondisi stunting, menurut Hasto, akan mudah mengidap penyakit hipertensi, stroke hingga jantung setelah usia 45 tahun. Hal ini bisa dicegah dengan melakukan diet yang tepat dan asupan gizi yang seimbang.

Sementara itu Rektor Universitas Batam, Prof. Chabullah Wibisono, pihaknya akan menerjunkan mahasiswa untuk ikut mendampingi keluarga agar kasus stunting di Kelurahan Belian tertangani dan menurun.

Untuk percepatan penurunan stunting, BKKBN bersama perguruan tinggi telah menggulirkan program 'Mahasiswa Peduli Stunting'. Mereka akan ditempatkan di desa selama enam bulan dan mendapat 29 SKS (Satuan Kredit Semester).

Kepedulian mahasiswa terhadap stunting sebagai
proyek kemanusiaan, menurut Hasto, dilandasi oleh sebuah MoU tentang Komitmen Pakta Integritas.

Pernikahan dini juga dinilai sebagai salah satu pemicu meningkatnya prevalensi stunting di Indonesia. Karena itu, pernikahan dini harus dicegah.

Hasto lebih jauh mengatakan pengetahuan mampu merubah 'mindset' dan perilaku seseorang. "Orang yang memiliki banyak pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas, bisa lebih aman," jelas Hasto.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm