Risiko Berbagai Instrumen Investasi: Mulai dari yang Paling Minim hingga Paling Berisiko

12 November 2021 11:30 WIB
Seseorang memikirkan risiko investasi
Seseorang memikirkan risiko investasi ( Pixabay)

Sonora.ID - Berinvestasi menjadi pilihan bagi sebagian besar orang dengan tujuan beragam.

Beberapa ada yang ingin beirnvestasi karena ingin menyiapkan dana darurat, ada yang ingin memperoleh profit untuk menunjang usaha, dan sebagai macamnya. 

Namun demikian, investasi tidak bisa dijauhkan dari risiko, terlepas dari seberapa pun kecilnya.

Hal ini disampaian oleh Inspirator Investasi Indonesia, Ryan Filbert dalam siaran Radio Smart FM 'Resiko dalam Investasi itu Pasti! Tapi Bisa di Antisipasi' (10/11/21). 

"Risiko investasi tidak bisa dihilangkan tapi bisa diminimalisir atau dimitigasi sehingga kita bisa menghadapi risiko tersebut," kata Ryan. 

Setiap instrumen investasi memiliki risikonya tersendiri.

Baca Juga: Ryan Filbert Ungkap Alasan Mengapa Disiplin dalam Investasi Sangat Penting

1. Investasi aset dan/atau emas

Orang biasa menganggap investasi aman adalah ketika ia bisa melihat langsung barangnya.

Hal ini bisa berupa emas dan properti.

Jika membeli emas, walaupun terkesan aman, risiko yang harus dihadapi adalah kemungkinan harga turun.

Begitu pun dengan properti, risikonya adalah adanya penurunan harga bangunan atau membeli dengan harga yang mahal.

Risiko aset juga berkaitan dengan status tanah yang menentukan harganya. 

 Baca Juga: Minimalisir Kerugian dengan 5 Tips Investasi bagi Generasi Muda

2. Industri keuangan

Produk investasi ini biasa berupa obligasi, tabungan deposito, dan peer to peer lending.

Ryan mengatakan kalau obligasi negara cenderung lebih aman namun risiko yang perlu dihadapi adalah ketika negara sedang krisis atau bahkan bangkrut.

Jika memilih tabungan deposito, maka risiko yang kamu hadapi adalah bunga yang kecil sehingga kamu tidak bisa berharap banyak akan profitnya. 

Selain itu, kamu perlu menerima risiko jika bank tempatmu menabung harus bangkrut.

Pun jika tabunganmu dijamin oleh lembaga penjamin simpanan, terdapat risiko berupa sulitnya likuidasi. 

Risiko bagi kamu yang memilih peer to peer lending adalah kemungkinan orang yang kamu berikan pinjaman tidak membayar. 

Baca Juga: Mengubah Mindset saat Investasi, Pentingkah? Ini Penjelasan Ryan Filbert

3. Industri pasar modal

Pasar modal mencakup saham, reksa dana, instrumen derivatif seperti indeks, dan crypto currency. 

Jika membeli saham sudah pasti risiko yang harus ditanggung adalah ketika perusahaan mengalami kerugian hingga akhirnya harga saham jatuh.

Atau bahkan kondisi terburuknya ialah perusahaan bangkrut dan kehilangan nilai.

Jika memilih reksa dana, risiko yang harus dihadapi adalah mis-manajemen perusahaan.

Sementara itu, crypto currency adalah instrumen investasi yang sulit dipahami dan harganya cepat turun atau fluktuatif. 

 Baca Juga: Ed Sheeran Akan Kembali Menjadi Bintang Cameo di Film 'Red Notice'

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm