Biennale Jogja XVI Resmi Ditutup, Nunung WS dan Hermanu Raih Lifetime Achievement Award

15 November 2021 20:30 WIB
Gintani Swastika - Betty Adi Udeido - Dian Lakhsmi Pratiwi - Hermanu - Nunung WS - Alia Swastika - Dicky Takndare Udeido
Gintani Swastika - Betty Adi Udeido - Dian Lakhsmi Pratiwi - Hermanu - Nunung WS - Alia Swastika - Dicky Takndare Udeido ( Official Doc. Yayasan Biennale Yogyakarta)

Untuk mengisi pameran, panitia membuat program dengan total 99 program, meluas dari yang semula dirancang 70 program.

“Dalam 40 hari itu, kami berupaya maksimal agar penyelenggaraan program dapat menjadi media untuk transfer pengetahuan dan gagasan, baik dari sisi kuratorial maupun dari seniman yang melakukan aktivasi karyanya,” ujar Gintani Nur Apresia Swastika membacakan laporannya.

Selama 40 hari itu pula, lapor Gintani, Biennale Jogja XVI telah dinikmati oleh kurang lebih 1.5 juta orang melalui media sosial, 236.210 melalui website, dan 14.590 melalui kunjungan langsung di 4 lokasi.

Selain itu, kegiatan ini terpublikasi di 165 portal media daring, 25 media cetak, dan 15 media elektronik, baik lokal, nasional, maupun internasional.

Sebagaimana sepuluh tahun penyelenggaraannya, lanjut Direktur Biennale Jogja XVI itu, pameran dua tahunan ini berfokus pada kawasan khatulistiwa dan mempertemukan Indonesia dengan negara-negara di garis khatulistiwa.

Baca Juga: Pre-event Launching Jogja Fashion Week ke-16 Tahun 2021 “The New Beginning” di Gedung Heritage Bank Indonesia Yogyakarta

Tahun ini, bekerja sama dengan wilayah Oseania, tim kurator membingkai pameran utama dengan judul Roots <> Routes yang diselenggarakan sejak 6 Oktober 2021. Ada 34 seniman dan kolektif yang diundang sebagai partisipan.

Selain penghargaan kepada seniman dan kurator berdedikasi tersebut, malam itu juga diisi dengan peluncuran buku Membabar Peta, Merupa Bumi yang merupakan hasil Sinau Romo Mangun yang merespon ruang Romo Mangun pada pameran di JNM. Diluncurkan pula buku Pasang Naik, Laut yang Sama, katalog Biennale Jogja XVI Equator #6 2021.

Beberapa pertunjukan akan digelar di penghujung acara, seperti paduan suara yang membawakan lagu “Nyanyian Sunyi” karya Mambesak dan disambung narasi karya "Dibungkam" Yanto Gombo dan karya Wok The Rock (Radio Isolasido) yang menarasikan "Sedikit mendengar, Banyak Mendengarkan"

Forum Bakurima: Oceania HipHop Forum menjadi acara pamungkas, yang merupakan forum diskusi dengan format musik hip hop dari kawan-kawan Indonesia bagian timur. Beberapa yang tampil adalah DJ Kateratchy, Lacosmusixx, Mario Zwinkle, Keilandboi, Uncle T, Presiden Tidore, Bacil Kill, dan Muria.

Baca Juga: Pre-event Launching Jogja Fashion Week ke-16 Tahun 2021 “The New Beginning” di Gedung Heritage Bank Indonesia Yogyakarta

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm