Tiga Penelitian Lintas Bidang Manfaatkan Platform Riset BRIN di Kebun Raya Bogor

27 November 2021 09:35 WIB
Peneliti saat menganalisis pengaruh cahaya malam buatan, Artificial Light at Night (ALAN)
Peneliti saat menganalisis pengaruh cahaya malam buatan, Artificial Light at Night (ALAN) ( Budi Santoso)

Sementara itu, Plt. Deputi bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi Yan Rianto menyatakan, Kebun Raya Bogor sebagai platform riset memberikan tantangan dan peluang bagi peneliti lintas disiplin ilmu.

“Salah satu area yang menjadi lokasi penelitian tersebut adalah pelaksanaan night botanical garden di area GLOW yang dibuka terbatas secara jumlah pengunjung, lokasi, dan waktu, menyesuaikan kebutuhan riset. Dalam prosesnya, para peneliti akan melakukan riset komparatif di beberapa titik Kebun Raya Bogor dan memungkinkan juga melakukannya di beberapa kebun raya lainnya,” ujarnya.

Terakhir, peneliti Pusat Riset Biologi BRIN, Encilia menambahkan, GLOW merupakan sebuah platform riset dan inovasi program edukasi yang dilakukan BRIN, untuk menyampaikan pengetahuan bidang hayati kepada publik dalam bentuk visual yang komunikatif.

Baca Juga: Hasil Penelitian Balitbangda Makassar jadi Rekomendasi Pembelajaran di Sekolah

Aktivitas Glow berlangsung pada malam hari dengan memanfaatkan teknologi cahaya yang dinamis.

"Studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya mengenai Dampak Teknologi Cahaya GLOW terhadap Serangga telah dilakukan di bulan September 2021 pada kondisi bulan penuh dan bulan mati. Serangga yang mencolok terlihat tertarik dengan cahaya GLOW adalah koloni lebah madu raksasa Apis dorsata. Dari hasil pengamatan, dapat terlihat jelas bahwa kelimpahan lebah Apis dorsata lebih tinggi saat fase bulan mati dibandingkan ketika fase bulan penuh. Dan juga, pengamatan dari sejumlah titik lampu, diperoleh bahwa terdapat beberapa titik lampu bercahaya biru yang dikerubungi oleh lebah Apis dorsata dalam jumlah lebih banyak dibandingkan misalnya titik lampu berwarna merah. Namun fenomena tersebut tidak ditemukan di semua lokasi GLOW. Hal ini diduga dipengaruhi oleh letak sarang mereka dan pencahayaan dari luar KRB,” urai Encilia.

Untuk riset berikutnya, ia bersama Profesor Hari Sutrisno dan tim peneliti Pusat Riset Biologi BRIN lainnya akan melakukan komparasi keanekaragaman serangga antara zona gelap dan terang, komparasi pengaplikasian cahaya GLOW di Kebun Raya Bogor pada beberapa titik lokasi, serta penelitian tentang salah satu jenis polinator yang bermigrasi dan menjadikan KRB sebagai tempat bersarang.

“Kami ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh keberadaan cahaya GLOW terhadap populasi polinator dan seberapa besar pengaruhnya pada proses penyerbukan. Selain itu, kami juga akan meneliti serangga hama terutama yang tertarik pada cahaya,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm