Palembang Patut Bangga, My School Palembang Raih Penghargaan Top Innovation Choice Award 2021

10 Desember 2021 16:10 WIB
My School Palembang Raih Penghargaan Top Innovation Choice Award 2021
My School Palembang Raih Penghargaan Top Innovation Choice Award 2021 ( Kompas)

My School meraih TOP innovation choice award 2021 dinilai oleh dewan juri telah melakukan innovasi terhadap produk dan jasa yang sudah resmi beredar di pasaran. My School juga berhak meraih penghargaan ini karena telah meraih skor akhir terbaik dari seluruh dewan juri.

My School meraih penghargaan ini bersama-sama dengan beberapa brand perusahaan nasional ternama di Indonesia, seperti PT LION Express, PT Kalbe Nutrional, PT MNC Securities, Morinaga, PT Bangga Tehnologi Indonesia (Avaro) dan lain-lain.

Atas diraihnya penghargaan ini, lanjut Yohanes, dirnya sangat berterimakasih untuk penghargaan bergemgsi ini.

“Terimakasih buat orang tua siswa yang mempercayakan putra/inya kepada My School. Dan terima kasih juga buat masyarakat kota Palembang, penghargaan nasional ini miliki kita bersama, kebanggaan Wong kito,” jelas Johannes Agus Taruna.

Ia menambahkan, penghargaan ini membuat pihaknya bertambah semangat untuk terus berinovasi dan berkarya bagi Pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Program Gerakan Wanita Tanam Sayuran Percepatan Penanganan Stunting di Palembang

“Saya teringat dengan peribahasa guru kencing berdiri murid kencing berlari. Diera disrupsi yang telah terjadi dengan sangat pesat, semua sektor industri di seluruh Indonesia telah mengalami perubahan dengan sangat cepat, muncul banyak industri-industri pekerjaan baru di pasar industri di seluruh dunia, peran manusia telah banyak tergantikan oleh mesin. Jika demikian bagaimana dengan pendidikan ? Pendidikan pun harus berbenah dan rela berubah sebab jika tidak maka pendidikan di Indonesia akan semakin tertinggal dan anak-anak kita tidak mampu bersaing secara global. Saya melihat potensi anak-anak Indonesia luar biasa, guru tidak bisa lagi hanya text book, tidak lagi bisa dihadirkan sebagai as a teacher, tetapi mau belajar sebagai conten creator, as a fasilitator. Anak Indonesia tidak boleh lagi diajar dengan apa yang sudah ada jawabannya, tetapi mereka harus dilatih belajar berbasis projek, berpikir sistematis secara computational thinking, mampu menjadi problem solving, dan itu semua dilatih sejak dari kecil,” tuturnya.

Ia pun berpesan kepada seluruh stakeholder, pemangku kebijakan, pemerintah dan swasta agar tidak boleh sombong dengan mempertahankan yang sudah ada.

“Harus open mindset, musti lebih banyak lagi belajar dan mau membuka diri, era ini adalah era perubahan dan perubahan yang sekarang sangat cepat sekali, kita harus mulai sadar. Dan mari kita berkolaborasi dengan berbagai banyak pihak, untuk banyak memberikan solusi-solusi bagi sebuah kualitas pendidikan bangsa yang berdaya saing global, demikian urai Johannes,” pungkasnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm