Benarkah Kehujanan Sebabkan Batuk dan Pilek? Ini Kata Dokter

26 Desember 2021 10:00 WIB
Ilustrasi Kehujanan
Ilustrasi Kehujanan ( Freepik.com)

Sonora.ID - Di Indonesia yang cuma memiliki dua musim, akhir tahun identik dengan musim hujan, sehingga kerap kali beberapa penyakit yang muncul pada musim-musim ini dikaitkan dengan musim hujan tersebut.

Beberapa orang suka dengan musim hujan di akhir tahun karena dianggap membawa kesejukan dan bisa tidur tanpa bantuan pendingin ruangan, tetapi di sisi lain ada juga orang yang tidak suka karena dianggap bisa membawa banyak penyakit.

Salah satunya adalah teori yang menyebutkan bahwa ketika kehujanan, seseorang bisa langsung mengalami batuk dan pilek.

Menjawab teori tersebut, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program Health Corner di Radio Sonora FM menegaskan bahwa teori tersebut tidak benar adanya alias mitos.

Mengapa demikian?

“Kalau hujan bisa berbicara, marah dia. Itu mitos. Jadi, penjelasannya begini, orang pada musim hujan itu cenderung tidak bisa kemana-mana, cenderung berkumpul bersama dalam satu ruangan. Namanya orang berkumpul tentu terjadi pertukaran udara pernapasan,” paparnya menjelaskan.

Adanya jarak yang lebih berdekatan dengan orang lain inilah yang membuat potensi batuk dan pilek lebih mungkin terjadi pada musim hujan.

Baca Juga: Apakah Benar Hujan Menyebabkan Batuk Pilek? Ini Penjelasan Dokter!

Terlebih ketika pada saat pertukaran pernapasan tersebut ada orang yang batuk atau bersin tanpa melakukan etika batuk dan bersin yang sepantasnya.

“Kalau tidak bertanggung jawab, bersin kemana-mana, batuk enggak ditutup, itu berbagi kuman, bakteri, virus, kepada seseorang di sekitarnya, dengan radius yang cukup jauh. Batuknya semakin kencang, maka membawa droplet pernapasan semakin jauh,” sambung dr. Santi.

Ketika musim hujan, sekelompok orang cenderung berada di ruangan dalam waktu yang lama, atau berteduh di tempat yang sama, atau berada dalam kendaraan tertutup, sehingga potensi tersebut semakin tinggi.

Ada 1-2 orang saja yang batuk atau bersin, maka satu ruangan tersebut berpotensi untuk mengalami hal yang sama.

“Kalau udaranya tertutup, sirkulasinya buruk, orang di dalamnya daya tahan tubuhnya lagi jelek, maka si virus maupun bakteri yang berkeliling ada di udara itu, bisa mampir dan menyebabkan sakit penyakit pada orang yang lemah,” jelasnya.

Maka, pihaknya menegaskan untuk memastikan 3 faktor yaitu, host (badan dalam kondisi bugar), keberadaan virus, dan kondisi lingkungan.

Dengan mempertimbangkan 3 faktor tersebut, Dokter Santi menambahkan bahwa musim hujan tidak hanya berdiri sendiri dalam menyebabkan penyakit-penyakit.

Baca Juga: Benarkah Tipes adalah Penyakit Musim Hujan? Simak Kata Dokter

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm